Crispy

First Nation Temukan Kuburan 160 Anak Korban Asimilasi Paksa di Alcatraz Kanada

  • Itu bukan sekolah tapi institusi yang dijalankan untuk mengambil semua yang dimiliki penduduk asli.
  • Sekolah terletak di sebuah pulau terpencil bernala Pulau Penelakut.
  • Belasan anak mencoba lari dengan berenang ke Pulau Vancouver dan mati.
  • Jadilan sekolah ini bernama Alcatraz Kanada.

JERNIH — Kali keempat dalam dua bulan terakhir komunitas suku asli Kanada, biasa disebut First Nation, menemukan kuburan massal korban asimilasi paksa.

Temuan terakhir terjadi di Pulau Penelakut, yang pernah menjadi sekolah asrama berjuluk Alcatraz Kanada. Di sini, kelompok masyarakat adat menemukan 160 sisa jenazah yang dikur tanpa nama, tanda, dan dokumen.

Perwakilan Suku Penelakut mengatakan kuburan terdapat tanah dan pantai di wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai Pulau Kuper, terletak di selat Georgia, antara Pulau Vancouver dan British Columbia.

Joan Brown, kepala Suku Penelakut, dan pejabat lainnya — dalam pernyataan kepada suku dan organisasi tetangga pada 8 Juli — mengatakan dengan sangat sedih dan kehilangan terlalu banyak orang-orang yang bersekolah di Sekolah Industri Pulau Kuper.

“Kami tidak mungkin mengatasi tindakan genosida dan pelanggaran hak asasi manusi,” kata Brown. “Kami berada di titik waktu lain di mana kami harus menghadapi trauma karena tindakan genosida ini,” lanjutnya.

Menurutnya, temuan kuburan massal ini memungkinkan sedikit lebih banyak penyembuhan. “Penyembuhan adalah proses berkelanjutan. Terkadang berjalan dengan baik, tapi kami kehilangan banyak orang. Jadi bebannya terlalu besar,” demikain bunyi pernyataan Joan Brown dan para pejabat.

Arsip Museum Royal British Columbia menyebut Sekolah Industri Masyarakat Indian Pulau Kuper dibuka tahun 1890 dan dijalankan Gereja Katolik dengan sokongan dana dari pemerintah Kanada.

Pemerintah Federal Kanada mengambil alih sekolah tahun 1969, dan menutupnya tahun 1975-1978. Bangunan dihancurkan tahun 1980-an.

Lembaga itu pernah terkenal dengan sebutan Alcatraz Kanada, karena lokasi pulau tempat sekolah itu cukup terpencil — mirip penjara AS yang terkenal.

Tidak hanya itu, ada beberapa kasus terdokumentasi tentang anak-anak yang tenggelam saat mencoba melarikan diri dengan berenang ke Pulau Vancouver, atau mengambang di batang kayu besar.

Pusat Nasional untuk Kebenaran dan Rekonsiliasi (NCTR), yang mencatat pelanggaran hak asasi manusia di sekolah-sekolah asrama dan mengumpulkan kesaksian penyintas, mendaftar nama 120 siswa yang meninggal saat bersekolah di Pulau Kupur. Dari jumlah itu, tanggal kematian 22 siswa belum diketahui.

NCTR, yang terletak di Universitas Manitoba, juga mencatat bahwa survei yang dilakukan tahun 1896 menemukan 106 dari 264 mantan siswa sekolah meninggal.

Steve Sxwithul’txw, seorang anggota Suku Penelakut yang bersekolah tahun 1976 ketika berusia lima tahun, mengatakan kuburan bukan sebuah penemuan tapi sesuatu yang pasti akan digali.

“Sulit menyebut lembata itu sekolah. Itu benar-benar institusi yang melakukan segala yang mereka bisa untuk sepenuhnya mengambil milik kami,” kata Sxwithul’txw kepada Global News.

Di bawah sistem sekolah yang kontroversial, yang secara resmi disamakan dengan genosida budaya, lebih 150 ribu anak-anak First National dicomot dari keluarga mereka dan dipaksa mengikuti pendudukan yang dikelola gereja di seluruh Kanada. Itu berlangsung hingga 1990-an.

Dalam laporan tahun 2015 tentang sekolah asrama, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada mengidentifikasi nama atau informasi lebih 4.100 anak yang meninggal dalam sistem itu. Namun, jumlah pasti belum diketahui.

Meski tidak jelas kapan situs kuburan massal Pulau Penelakut ditemukan, pengungkapan ini dipastikan menambah kemarahan publik. Tiga penemuan sebelumnya telah membuat luka lama First Nation sekujur Kanada seolah terbuka lagi.

Juni 2021 Band Indian St Mary menemukan 182 kuburan di bekas lolasi sekolah misi St Eugene di Interior Selatan British Columbia. Sebanyak 751 kuburan tak bernama ditemukan oleh Cowessess First National di bekas Sekolah Asrama Indian Marieval di Saskatchewan.

Akhir pekan ini Tk’emlups te Secwepemc First Nation akan merilis temuan survei radar penembus tanah terhadap 215 kuburan tak bertanda di bekas Sekolah Asrama Kamloops Indian di British Columbia.

Back to top button