Foto-foto Malaysia Tattoo Expo 2019 Dianggap Tidak Sesuai Budaya Malaysia
KUALA LUMPUR-Pemerintah Malaysia sedang melakukan penyelidikan paska berlangsungnya pertunjukan tato internasional yng dikemas dalam kegiatan Malaysia Tattoo Expo 2019 itu berlangsung di Kuala Lumpur pada 29 November hingga 1 Desember lalu. Kegiatan yang diikuti 35 negara tersebut dianggap terlarang karena mengandung unsur cabul dimana menampilkan model setengah telanjang.
Wakil Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Muhammad Bakhtiar, pada hari Senin (2/11/2019) menegaskan bahwa pemerintah tidak setuju kegiatan apapun yang mengandung cabul karena bukan merupakan budaya Malaysia.
“Segala bentuk persetujuan untuk parade setengah telanjang tidak pernah diberikan oleh pemerintah, dan sangat tidak mungkin bagi pemerintah untuk menyetujui aplikasi apa pun untuk acara-acara yang mengandung unsur cabul, karena ini bukan budaya Malaysia,” kata Muhammad Bakhtiar.
Pameran tato Malaysia yang digelar di Ibu Kota Kuala Lumpur berhasil menarik minat berbagai orang dari banyak negara dan banyak foto beredar di media sosial memperlihatkan pengunjung hanya berpakain minim dan tubuhnya dipenuhi tato. . Hal tersebut berbeda ketika tahun-tahun sebelumnya berlangsung kegiatan Malaysia Tattoo Expo 2019
Menurut Pemerintah Malaysia kejadian beredarnya penampilan model setengah telanjang baru pertama kali terjadi, sementara pameran semacam itu sudah berlangsung beberapa kali yakni tahun 2015, 2016 dan 2017.
Muhammad Bakhtiar mengatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan mendalam, selanjutnya hasil penyelidikan akan diserahkan ke Kementerian Pariwisata. Nantinya Kementerian Pariwisata akan mengungkap hasil penyelidikan tersebut.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Mohamaddin Ketapibahkan menganggap perlu melakukan tindakan penyelidikan tersebut karena hal semacam itu belum pernah terjadi dan bukan mencerminkan budaya Malaysia .
Meskipun awalnyna Menteri Pariwisata Malaysia mendukung acara yang digelar tiga hari dan berakhir kemarin itu, namun setelah dia melihat beredarnya foto-foto tersebut dia mengatakan pameran tato itu tidak mencerminkan budaya Malaysia yang ramah dan sopan.
“Belum ada kejadian seperti itu terjadi,” katanya “Itu tidak mencerminkan citra penuh Malaysia yang dipenuhi dengan norma dan kesopanan. Mustahil kementerian mengizinkan program yang bermuatan pornografi semacam ini.
(tvl)