Check Point juga menerbitkan laporan sebelumnya pada bulan Desember bahwa 141 perusahaan Israel telah diserang di dunia maya pada bulan November.
JERNIH–Kelompok peretas Pay2Key Minggu (20/12) malam lalu mengklaim bahwa mereka berhasil meretas berbagai perusahaan industri pertahanan Israel, termasuk perusahaan terbesar dalam pertahanan kekuatan udara Israel, Israel Aerospace Industries (IAI).
Para peretas, yang menyebut diri mereka Pay2Key Group, telah menerbitkan daftar pengguna sistem Elta sebagai bukti akses mereka ke komputer perusahaan.
Salah satu listingan menunjukkan nama kepala proyek cyber perusahaan, Camilla Adre. Serangan peretas Iran menargetkan industri pertahanan ruang angkasa yang penting ini, yang merupakan milik negara, dalam apa yang diyakini sebagai operasi dua hari.
Selama dua hari terakhir, Pay2Key Group menerbitkan pertanyaan untuk menentukan peringkat tingkat pertahanan dunia maya di industri penerbangan dan kementerian transportasi dan kesehatan, dan melampirkan pertanyaan tersebut, meninggalkan kesan akan mengumumkan penetrasi salah satu perusahaan ketika hitungannya berakhir.
Minggu lalu, perusahaan layanan logistik dan misi Israel, Orian, mengonfirmasi bahwa mereka telah terpengaruh oleh serangan dunia maya, dan mengatakan itu adalah salah satu dari 40 perusahaan yang terkena dampak pelanggaran, yang menurut media Israel berasal dari Iran.
IAI sendiri mengatakan, peretasan tersebut merupakan bagian dari kampanye Iran yang sedang berlangsung dengan tujuan meretas perusahaan Israel. IAI mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki subjek peretas tersebut.
Situs CheckPoint.com menyebut Pay2Key sebagai grup peretas elit yang mencuri data dan seringkali mengancam untuk membocorkannya jika targetnya tidak bekerja sama. Pay2Key telah memposting informasi yang berkaitan dengan IAI, termasuk kepala sibernya.
Sebelumnya pada bulan Desember, perusahaan asuransi raksasa Shirbit diretas oleh kelompok peretas Black Shadow. Selama beberapa hari yang dramatis, Black Shadow terus membocorkan data pelanggan untuk mencoba membuat Shirbit membayarnya dengan uang tebusan.
Check Point juga menerbitkan laporan sebelumnya pada bulan Desember bahwa 141 perusahaan Israel telah diserang di dunia maya pada bulan November. Sebelumnya, November lalu dikatakan ada 137 serangan siber pada bulan Oktober, yang merupakan lonjakan besar dalam serangan siber terhadap kepentingan Israel.
Beberapa orang memandang ini sebagai tanggapan Iran terhadap dugaan keterlibatan Israel dalam pembunuhan kepala program nuklir Iran, Muhsin Fakhrizadeh baru-baru ini serta pembunuhan dan sabotase lainnya.
Tidak jelas bagaimana dan apakah Israel akan menanggapi serangan dunia maya terbaru ini, atau mereka akan menahan diri. [Jerusalem Post/Al-masdarnews]