Crispy

Hilang Setelah Kritik Pejabat Partai, Petenis Peng Shuai Mendadak Muncul

  • Peng Shuai menulis di media sosial tentang wakil PM Cina Zhang Gaoli yang memaksanya berhubungan seks.
  • Setelah itu Peng Shuai menghilang. Publik tenis dunia menuntut Cina memberi penjelasan.
  • Tiba-tiba muncul foto-foto Peng Shuai nonton pertandingan tenis, dan Global Times mengeluarkan videonya.

JERNIH — Peng Shuai, bintang tenis Cina yang menghilang setelah menuduh pemimpin senior Cina melakukan kekerasan seksual, muncul di turnamen tenis di Beijing.

China Open, yang mengorganisir turnamen itu, mengeluarkan foto Peng Shuai Fila Kids Junior Tennis Challenger Finals, Minggu 21 November. Foto-foto itu diposting di halaman resmi China Open di WeChat.

Hu Xijin, editor koran Partai Komunis Cina (PKC) Global Times, juga merilis video 30 detik di Twitter, yang menunjukan Peng menonton pertandingan dengan lima rekannya.

Mantan petenis nomor satu dunia ganda putri itu tidak menghilang dari pandangan publik sejak menuduh wakil perdana menteri Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks, dan mereka melakukannya.

Peng menuliskan pengalaman itu di media sosial 2 November. Zhang dan pemerintah Cina tidak mengomentari tuduhan itu. Postingan Peng di media sosial dengan cepat dihapus, dan topik itu diblokir dari diskusi di Internet Cina.

Badan Tenis Dunia (ITF) menyatakan keprihatinan kepada kantor berita Reuters. Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam menarik turnamen dari Cina jika nasib Peng tidak jelas. AS dan Inggris meminta bukti keberadaan Peng.

Juru bicara WTA mengatakan foto-foto dan rekaman video Peng yang muncul pada Minggu tetap tidak cukup, dan tidak menghapus kekhawatiran publik tenis dunia.

Penampilan Peng di turnamen itu terjadi setelah dia mengunjungi restoran populer di Beijing, Sabtu malam. Hu juga memposting video tamasya itu, yang dikonfirmasi seorang manajer restoran.

“Tujun orang, termasuk Peng, berada di restoran Sichuan,” kata Zhou Hongwei, manajer restoran. “Mereka makan di ruang pribadi, bersama pemilik restoran.”

Menurut Zhou, retoran ramai seperti biasa, yang juga mengatakan Peng dan rekan-rekannya lebih banyak ngobrol dibanding makan.

Peng menambah panjang daftar orang-orang terkenal Cina; pengusaha dan aktivis, yang menghilang setelah mengkritik tokoh partai, atau terlibat kampanye pro demokrasi dan hak-hak buruh.

Beberapa muncul kembali beberapa pekan, atau bulan, tanpa penjelasan. Itu menunjukan bahwa mereka diperingatkan untuk tidak mengungkapkan mereka ditahan atau dilarang muncul.

Steve Simon, ketua CEO WTA, menyatakan keprihatinan atas keselamatan Peng kendati Global Times memposting video petenis itu.

“Senang melihatnya muncul lagi, tapi belum jelas apakah dia bebas dan mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan sendiri, tanpa paksaan, atau campur tangan pihak luar,” kata Simon.

“Video itu saja tidak cukup. Hubungan kami dengan Cina di persimpangan jalan.”

Komite Olimpiade Internasional (IOC) belum bersuara soal status Peng, yang berkompetisi di tiga olimpiade dan berkontribusi pada pendapatan jutaan dolar dari penyiaran dan sponsor.

Back to top button