India-Cina Sepakat Kurangi Pasukan di Perbataan Sengketa
Ladakh –– Cina dan India sepakat mengurangi pasukan di perbatasan sampai jumlah tertentu, untuk mengurangi ketegangan.
Global Times, media yang berafiliasi ke Partai Komunis Cina, memberitakan kedua pihak sepakat mengambil langkah meredakan ketegangan di wilayah perbatasan.
Kesepakata tercapai setelah pemimpin militer kedua negara berunding berhari-hari di wilayah sengketa. Perundingan berlangsung alot, karena kedua pihak mempertahankan klaim atas wilayah strategis yang disengketakan.
Pengamat internasional mengatakan perjanjian itu sekedar mencegah tawuran pasukan, atau konflik bersenjata, tapi tidak ada jaminan pertikaian tak akan berlanjut.
Perundingan melibatkan Mayor Jenderal Liu Jin, komandan wilayah militer Xinjiang Selatan, dan Letjen Harinder Singh — komandan Korps 14 yang bermarkas di Leh.
Perundingan berlangsung di Chushul, Ladakh, dalam tiga putran selama satu bulan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengatakan; “Kemajuan positif ibuwt untuk mengurangi ketegangan an komunikasi yang erat antar kedua pihak akan berlanjut.”
Pasukan India dan Cina bentrok awal Mei lalu di sepanjang Garis Kontrol Aktual antara Ladakh yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikalola China. Ketegangan meningkat selama dua bulan ke depan, dengan perkelahian di berbagai lokasi perbatasan sepanjang 3.400 kilometer.
Liu dan Singh sepakat melepaskan diri dari titik gesekan di sepanjang perbatasan sengketa pada pertemuan 22 Juni, atau sepekan setelah tawuran yang menewaskan 20 prajurit India.
Sempat beredar kabar Cina kehilangan lebih 40 serdadunya dalam tawuran, tapi dibantah. Tawuran itu tidaks seimbang, 55 serdadu India memergoki 300 prajurit Cina di wilayah sengketa. Tawuran menggunakan pentungan berpaku tak terhindarkan.