Indonesia Harus Sambut Gerhana Matahari Cincin
SINGKAWANG–Kabar gembira bagi komunitas Astronomi Indonesia karena mereka akan dapat menyaksikan gerhana matahari cincin pada 26 Desember mendatang.
Fase Gerhana matahari cincin akan dimulai dari Semenanjung Arab, kemudian berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, selanjutnya ke wilayah FIlipina, dan berakhir di Samudera Pasifik. Meskipun demikian tidak semua wilayah di Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam yang luar biasa dan jarang terjadi. “Hanya sebagian Sumatera dan Kalimantan yang punya titik bagus untuk pengamatan,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung. “Matahari,” kata dfia,” akan tertutup bulan sekitar 93-94 persen, Sisa piringan matahari yang berpendar kemudian seolah membentuk cincin di langit.”
Adapun Kota-kota yang akan dilintasi gerhana matahari cincin adalah Siak, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Pinang. Kemudian Singkawang, Pemangkat, Sambas, Entikong, Tanjung Selor, dan Derawan. Gerhana matahari cincin akan mulai dapat dilihat di daerah yang masuk Wilayah Indonesia Barat (WIB), mulai dari pukul 10.00-an dan puncaknya pukul 12.00-an.
Sedangkan di Wilayah Indonesia Tengah (WITA), proses gerhana matahari cincinnya dimulai pukul 12.00-an dan masa puncaknya pukul 14.00-an.
Sementara wilayah lain di Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian seperti di seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Gerhananya berkisar 40-90 persen. “Proses Gerhana matahari cincin terjadi saat bulan sedang berada di apogee atau menuju titik terjauhnya dari Bumi. Akibatnya, piringan bulan jadi lebih kecil untuk bisa menutupi seluruh piringan matahari.”
Pada saat gerhana itu terjadi, wilayah yang dilintasi gerhana akan mengalami pengurangan intensitas cahaya matahari. “Sehingga suasana siang hari akan terasa seperti senja,” kata Avivah “Perubahan serupa juga dialami oleh wilayah lain di Indonesia yang mengalami gerhana sebagian.”
Fenomena gerhana matahari bisa terjadi 2 – 5 kali dalam setahun. Bisa berupa gerhana total, cincin, dan sebagian. Namun tidak semua wilayah di Bumi bisa menikmati gerhana matahari meskipun sedang siang.
Walikota Singkawang menyambut gembira moment Gerhana Matahari cincin dengan mengajak masyarakat Singkawang untuk bersama-sama menyaksikan Gerhana Matahari Cincin yang akan melintasi kota Singkawang. “Ini momen langka. Kita patut bersyukur Singkawang menjadi salah satu daerah yang dilintasi Gerhana Matahari Cincin,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Tjhai menyatakan akan menyiapkan serangkaian acara dengan memanfaatkan fenomena Gerhana Matahari Cincin. “Apalagi fenomena gerhana matahari cincin nantinya bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Tentunya Kota Singkawang akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan,” kata dia.
Sementara, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin menjelaskan fenomena alam yang langka dan terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. “Pada posisi inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya,” kata Thomas.
Thomas menambahkan prediksi fase puncak Gerhana Matahari Cincin diwilayah Indonesia. “Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncak pada 12.17 WIB. Gerhana Matahari Cincin di Indonesia diprediksi berakhir pada 12.19 WIB.”
Thomas mendorong daerah yang dilintasi Gerhana Matahari Cincin untuk mempersiapkan diri dengan menggelar suatu agenda kegiatan. Pasalnya, kata dia, fenomena itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. [tvl]