Crispy

Inggris Sukses Uji Meriam LASER, Perang Masa Depan Tanpa Amunisi

  • LASER 50kW lebih dari cukup merontokan drone yang bergerak dengan kecepatan suara.
  • Meriam LASER akan jadi solusi mengatasi serangan rudal hipersonik.

JERNIH — Dragon Fire, meriam LASER buatan Inggris, menembak drone dari jarak dua mil. Drone meledak dalam kobaran api, berkeping-keping.

Gambaran perang masa depan itu terekam dalam video pendek uji coba yang dipublikasikan The Sun. Sinar 50kW LASER yang tak terlihat dapat mengenai target seukuran koin satu pound, yang bergerak dengan kecepatan suara.

Mengutip sumber yang terlibat dalam uji coba, The Sun memberitakan LASER — yang menawarkan akurasi titik pin — akan merevolusi perang di masa depan. Perang tanpa amunisi.

Artinya, tidak perlu memutahkan ratusan — bahkan mungkin ribuan — proyektil peluru untuk menjatuhkan drone, seperti yang terjadi saat ini di medan tempur Ukraina.

LASER juga solusi bagi pertahanan udara masa depan, ketika perang melibatkan rudal hipersonik dan satelit mata-mata di luar angkasa.

Prototipe meriam LASER ini tidak pernah ditembakan dengan kekuatan penuh sebelum pengujian di Porton Down di Wilshire pekan lalu. Meriam saat ini ditempatkan di sebuah bukit. Kelak, senjata ini ditempatkan di kapal perang.

Meriam dibangun di Inggris oleh ilmuwan Leonardo QuiniteQ dan MBDA. Ben Maddison, dari Lab Sains dan Teknologi Pertahanan, mengatakan uji coba ini membuktikan Inggris memiliki kemampuan terdepan di dunia.

Sumber lain mengatakan tantangan terbesarnya adalah bagaimana merancang sistem yang mampu mengarahkan LASER sangat kuat tanpa membakar dirinya.

Leonardo mengatakan; “Sejauh ini hasil uji coba mengesankan, dengan akurasi pin-point dipertahankan pada jarak jauh.”

Langkah selanjutnya, masih menurut Leonardo, adalah mematangkan teknologi ini dan mengembangkannya menjadi rangkaian kemampuan siap tempur.

Back to top button