Ini Dampak Letusan Semeru Terhadap Operasional Penerbangan
Hasil pilot report terhadap Pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan yang tebal
JERNIH – AirNav Indonesia memberikan laporan terkait dengan Gunung Semeru meletus hari ini terhadap dampak kepada operasional penerbangan di wilayah sekitar.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan Gunung Semeru di Lumajang, Malang, Jawa Timur erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.32 WIB. International Notam Office AirNav Indonesia telah merilis sejumlah Ash Notam (Ashtam) terkait dengan aktivitas erupsi Gunung Semeru tersebut.
“Sampai berita ini disampaikan (4/12/2021) pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo,” kata Rosedi dalam siaran pers, Sabtu (4/12/2021).
Rosedi menjelaskan Ashtam yang dirilis pertama, No. Ashtam 2169 dengan status Red Alert. Ketinggian abu vulkanik dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.30 UTC / 16.30 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.
Kedua, No. Ashtam 2170, ketinggian abu vulkanik dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.40 UTC / 16.40 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.
Ia menuturkan hasil pilot report terhadap Pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan yang tebal begitu juga pengamatan dari Tower Abdul Rachman Saleh.
“AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan.” [*]