Ini Penyebab Ikan Paus Terdampar di Pantai Modung Bangkalan
Sebanyak 52 Paus Pilot short finned ditemukan di pantai Modung, 48 dalam keadaan mati dan tiga lainnya berhasil dikembalikan ke alam bebas.
JERNIH-Masyarakat Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur dibuat geger ketika mengetahui sebanyak 49 ikan paus pilot jenis short-finned ditemukan mati di Pantai Modung, pada Kamis (18/9) sore lalu.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) TB Haeru Rahayu mengatakan, pihaknya masih mendalami penyebab terdamparnya segerombolan ikan paus pilot tersebut di Pantai Modung.
“Dugaan sementara pada salah satu paus, disinyalir pimpinannya, sakit akhirnya rombongan paus ini ikut arus pimpinan paus pilot dan menunggu di bibir pantai. Secara alamiah, paus yang sakit akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati. Perlu diketahui, sifat paus pilot ini bergerombol, dipimpin seekor pilot dengan ukuran tubuh lebih besar,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/2/2021).
Dugaan sementara penyebab terdamparnya rombongan paus pilot jenis short finned tersebut disebabkan adanya La Nina atau gelombang besar, namun itupun belum pasti dikonfirmasi menjadi faktor utama. Saat itu, gelombang berkisar antara 0,5-1,5 meter (BMKG, 2021).
Namun ada pula yang menduga terdamparnya rombongan paus pilot tersebut adalah migrasi ke perairan tropis di Indonesia seperti terjadi beberapa tahun lalu.
“Salah satu dugaan mengapa paus pilot terdampar ke Selat Madura yakni disebabkan paus tersebut sedang migrasi di perairan tropis Indonesia dan salah satu daerah tujuannya adalah Selat Madura seperti yang terjadi tahun 2016 lalu,” katanya.
Tim telah mengambil sampel sebanyak 3 ekor paus dan akan menentukan berapa ekor yang akan dinekropsi oleh beberapa dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan dokter hewan dari Flying Vet Indonesia.
Beruntung terdapat tiga ekor paus lainnya yang berhasil dievakuasi oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar dan dilepas kembali ke Selat Madura. Langkah tersebut merujuk pada Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang diterbitkan oleh KKP.
“Ketika 52 ekor paus ditemukan, air laut sedang surut dan dasar pantai yang berpasir menyulitkan proses evakuasi penyelamatan paus yang hidup. Tim mengumpulkan paus yang hidup berjumlah 3 ekor dan melepaskan ke laut lagi dengan cara mengelompokkan dengan jarak tertentu. Bangkai paus akan dikubur di daerah yang aman. Tim akan mengangkut paus-paus tersebut dengan bantuan peralatan eskavator dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga dibantu masyarakat setempat,”,
Pihak Ditjen PRL telah menghimpun data rombongan paus yang terdampar, dimana panjang tubuh paus bervariasi antara 2 hingga 3,5 meter. Paus terbesar berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter. (tvl)