Crispy

Inilah Sosok Paling Bertanggung Jawab atas Kedatangan Taliban ke Kabul Saat AS Hengkang

  • Hamid Karzai melihat tidak ada cara lain menghindari kekacauan selain mengundang Taliban.
  • Skenarionya, Taliban datang dan meneken perjanjian pembagian kekuasaan.
  • Ashraf Ghani dan menteri utamanya memilih kabur. Lalu semua pejabatnya lari.

Kabul, REQNews.com — Taliban tidak mengambil alih Kabul dan sekujur Afghanistan, Agustus 2021 lalu, atas inisiatif sendiri. Hamid Karzai, tokoh yang dihormati pemimpin Afghanistan, yang mengundangnya.

“Itu satu-satunya cara melindungi penduduk, sehingga negara dan kota tidak jauh ke dalam kekacauan dan elemen-elemen yang tidak diinginkan menjarah negara, dan merampok toko-toko,” kata Karzai dalam wawancara dengan Associated Press (AP).

Hamid Karzai, kini berusia 63 tahun, pernah menjadi presiden Afghanistan antara 2002-2002. Ia masih tokoh sangat berpengaruh di di negaranya.

Agustus 2021, ketika pasukan Taliba menyapu Afghanistan dalam hitungan pekan dan mendekati Kabul, Karzai terlibat dalam perundingan pembagian kekuasaan antara kelompok radikal dan pemerintahan Ashraf Ghani.

Di luar ruang perundingan, pasukan AS sibuk berkemas dan ribuan orang ketakutan. Tentara Naional Afghanistan seolah kehilangan pemimpin, dan tak tahu apa yang harus dilakukan.

Karzai berkeras kesepakatan damai akan tercapai pada 14 Agustus, dengan Presiden Ghani mengunjungi Doha pada hari berikut untuk bertemu perwakilan Taliban.

Namun, pada 15 Agustus ketegangan di Kabul tak terhindarkan. Penduduk khawatir Taliba menyerbu. Namun Taliban menelepon Karzai, dan mengatakan pemerintah harus tetap pada posisinya dan tidak boleh bergerak, menunjukan niat tidak akan pergi meninggalkan kota.

Pejabat pemerintah meyakinkan penduduk bahwa militer akan mempertahankan kota, dan Kabul tidak akan jatuh. Namun situasi berubah drastis, dan menjadi jelas sekitar pukul 14:45, ketika Presiden Ghani dan anggota kabinet utamanya melarikan diri dari Kabul.

“Tidak ada pejabat di ibu kota. Tidak ada kepala polisi, tidak ada komandan korps, tidak ada unit lain,” kenang Karzai. “Mereka semua telah pergi.”

Presiden Ghani dituduh kabur dengan membawa uang tunai dalam jumlah sangat besar, dan kini tinggal di Uni Emirat Arab (UEA).

Karzai mengaku ditawari datang ke istana dan mengambil peran presiden. Ia menolak tawaran itu karena tidak ada alasan hukum untuk melakukannya.

Ia justru memilih menyampaikan pidato televisi dari kompleks rumahnya di Kabul, dengan anak-anak di sisinya, agar rakyat tahu dia tidak melarikan diri seperti yang lain.

“Jika bukan langkah gegabah Ghani, kesepekatan damai itu akan benar-benar ditanda-tangani,” kata Karzai. “Saya yakin pemimpin Taliban juga menunggu kami di Doha untuk tujuan sama.”

Kini, Taliban sendirian memerintah Afghanistan, dengan Karzai secara teratur bertemu perwakilan kelompok itu selama empat bulan terakhir.

Ketika ditanya bagaimana dirinya menggambarkan Taliban, Karzai mengatakan; “Taliban adalah Afghanistan. Mereka orang Afghanistan yang melalui masa sangat sulit dalam hidup. Mereka adalah orang Afghanistan yang mengalami nasib sama selama 40 tahun terakhir.”

Karzai meminta masyarakat internasional terlibat dalam pembangunan Afghanistan, sehingga masalah dapat diselesaikan. Ia juga mendesak semua kelompok di Afghanistan menyatu, menemukan jalan keluar atas semua masalah.

Back to top button