Crispy

Iran Siapkan Pertahanan Udara Setelah Pembom B-52 Amerika Masuki Wilayahnya

Sementara B-52 memasuki wilayah Iran, pesawat pengintai Lockheed U-2A yang dijuluki “Dragon Lady” lepas landas di Korea Selatan, terbang di atas Selat Taiwan, dan melewati zona identifikasi pertahanan udara Cina.

JERNIH—Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengumumkan bahwa mereka memantau pergerakan pembom B-52 Amerika Serikat memasuki wilayahnya. Untuk itu mereka mengaku telah menyiapkan pertahanan udaranya.

Wakil Komandan Markas Besar Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya, Brigadir Jenderal Qadir Rahimzadeh, mengatakan bahwa tentaranya sedang memantau semua pergerakan pasukan asing di daerah itu, termasuk pembom B-52 AS.

“Semua pergerakan pasukan asing di wilayah kami, termasuk pembom B-52, dipantau pada jarak lebih dari 150 km dari perbatasan udara negara di Teluk selatan,” kata Rahimzadeh. Ia menegaskan bahwa pertahanan udara Iran melakukan pemantauan pergerakan dari waktu ke waktu.

“Kami menyadari semua pergerakan negara-negara tetangga dan kami mengawasinya dari waktu ke waktu di pusat intelijen dan operasi pertahanan udara negara,” kata Rahimzadeh.

Pengumuman tersebut datang hanya sehari setelah terungkap bahwa militer AS telah mengirim pembom strategis B-52 ke Teluk Persia, dalam apa yang digambarkan sebagai pesan yang kuat untuk Iran dan komitmen baru untuk melindungi sekutu dan kepentingan Amerika di Timur Tengah.

Ketegangan di Teluk Persia bulan ini sangat tinggi, menyusul pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh di dekat ibu kota Teheran, 29 November. Iran telah berjanji untuk menanggapi pembunuhan tersebut, yang menurut mereka dilakukan biro mata-mata Israel, Mossad, dan elemen dari kelompok oposisi, Mujahidin Rakyat Iran (MEK). MEK membantah tuduhan tersebut, sementara Israel menolak berkomentar.

Kedatangan pesawat mata-mata AS tidak hanya dilaporkan Iran, melainkan juga Cina. Sebuah pesawat pengintai AS dilaporakan terbang di wilayah udara Cina, sebagaimana dilaporakan South China Sea Probing Initiative. Menurut data penerbangan yang diungkapkan lembaga think tank tersebut, pesawat pengintai Lockheed U-2A yang dijuluki “Dragon Lady” lepas landas di Korea Selatan, terbang di atas Selat Taiwan, dan melewati zona identifikasi pertahanan udara Cina.

South China Sea Probing Initiative mengatakan, ini adalah penerbangan pengintaian terdekat di Selat Taiwan dengan pesawat AS. Bulan lalu lembaga itu mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah menggandakan jumlah penerbangan pengintaian di dekat Cina hampir dua kali lipat sejak 2009.

Menurut data, Angkatan Udara AS menerbangkan 1.500 misi setahun di atas Laut Cina Selatan. Lembaga think tank itu juga mengatakan Washington menyamarkan pesawat mata-matanya dengan menerbangkan pesawat sipil.

Perkembangan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Beijing dan Amerika Serikat. Kedua negara terlibat dalam sengketa perdagangan. [Al-Masdarnews/Sputnik]

Back to top button