Iron Dome Tidak Sepenuhnya Berfungsi; Sepuluh Yahudi Israel Tewas
Hamas mengatakan, tembakan roket ke pusat negara sepanjang Sabtu itu dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan 10 orang keluarga Palestina di Gaza malam sebelumnya, delapan di antaranya hanya anak-anak.
JERNIH—Media massa Israel mengulas kematian seorang penduduk Ramat Gan, Israel selatan, yang terhantam roket Hamas, Sabtu (15/5) lalu. Berita Channel 12 Israel menyatakan, pria itu tidak memiliki perlindungan di rumahnya dan tidak dapat mencapai tempat perlindungan bom tepat waktu. Stasiun tv tersebut mengatakan, pecahan roket menembus pintu rumah dan menamatkan hidup pria tersebut.
Beberapa orang lainnya menderita luka ringan ketika dua roket menghantam kota itu selama serangan puluhan roket Hamas, yang ditembakkan sebagai baasan atas berbagai aksi keji yang dilakuakan tentara Israel kepada warga sipil Palestina.
Sebuah roket lain menghantam area terbuka di pusat kota Rishon Lezion, serta di kota Arab Taibe, timur laut Tel Aviv. Media Israel menyebutkan tidak adanya korban jiwa di lokasi tersebut.
Sementara itu, beberapa saat setelah serangan rudal Israel yang menghancurkan gedung tempat Al-Jazeera, kantor berita AP dan kantor-kantio media massa asing lain berkantor, Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengancam akan menargetkan Tel Aviv dan pusat negara sebagai balas dendam.
“Setelah pemboman menara sipil di Gaza, penduduk Tel Aviv dan pusat tersebut harus bersiaga,” kata Juru Bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam tersebut.
Hamas mengatakan, tembakan roket ke pusat negara sepanjang Sabtu itu dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan 10 orang keluarga Palestina di Gaza malam sebelumnya, delapan di antaranya hanya anak-anak.
Sumber militer Israel, mengarang cerita yang dikutip mentah-mentah stasiun berita Channel 12 Israel pada hari Sabtu, mengatakan “tokoh senior Hamas” sedang bertemu di gedung pada saat itu, dan “tidak jelas” berapa banyak dari mereka di antara yang tewas.
Itu adalah serangan tunggal paling mematikan sejak pertempuran Israel dengan para militan Hamas di Gaza meletus awal pekan ini. Korbannya kebanyakan adalah kantor-kantor berita asing di Gaza.
Selain tembakan roket yang tertuju ke Tel Aviv, media Israel melaporkan bahwa beberapa gelombang besar proyektil roket telah melayang ke Ashkelon, Ashdod, Beersheba dan komunitas di sekitar Jalur Gaza. IDF mengatakan, para pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 2.300 roket dan mortir ke Israel sejak pecahnya pertempuran pada hari Senin lalu.
Militer mengatakan, dengan adanya Iron Dome, setidaknya 380 proyektil gagal melintasi perbatasan dan mendarat di daerah kantong pantai. Menurut IDF, sekitar 1.000 proyektil, yang menuju daerah berpenduduk, dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Selain itu, militer mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya menembak jatuh drone pembawa bahan peledak lain yang terbang ke wilayah Israel dari Gaza, yang kelima sejak Rabu. Mereka mengatakan, sepuluh orang Israel telah tewas dalam tembakan roket, dan ratusan lainnya luka-luka.
Di Gaza, jumlah korban dari pertempuran itu meningkat menjadi 139 pada hari Sabtu, termasuk puluhan anak-anak, dengan lebih dari 1.000 orang terluka, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. Kelompok pejuang Hamas dan Jihad Islam telah mengkonfirmasi 20 kematian dalam barisan mereka, meskipun Israel mengatakan jumlah itu jauh lebih tinggi.
Salah satu roket yang ditembakkan dari Gaza di tengah malam menghantam sebuah gedung apartemen di Ashdod, sementara yang lain mendarat di pelabuhan Ashdod, menabrak reservoir bahan bakar dan menyebabkan ledakan besar yang mengirimkan api besar ke langit malam.
Sebuah roket juga langsung menghantam sebuah rumah di Bersyeba, tidak menimbulkan korban jiwa. Sembilan belas orang dirawat di rumah sakit di Soroka Medical Center kota. Enam belas dari mereka terluka ringan saat berlari ke tempat penampungan, dan tiga menderita syok. [Times of Israel]