Islamofobia Meningkat, Muslim Inggris Ketakutan Diserang Setiap Saat
- Nayan Haque, manajer regional MEND, mengatakan komunitas Muslim di Inggris tangguh.
- Serangan apa pun tak akan menggoyahkan iman.
JERNIH — Mohammed Kozbar, ketua Masjid Finsbury Park London, mengatakan Islamofobia sedang meningkat di Inggris dan Muslim ketakutan diserang setiap saat.
“Masyarakat kami masih merasakan ketakutan dan intimidasi, dan mereka yakin akan mendapat serangan kapan saja,” kata Kozbar, yang masjidnya menjadi target serangan teroris tahun 2017, seperti dikutip Arab News.
Lima tahun lalu satu tewas dan beberapa terluka ketika sebuah van menabrak pejalan kaki, hanya beberapa meter dari masjid di London utara itu.
“Perisitwa itu bukans atu-satunya. Situasi akan lebih buruk dibanding lima tahun lalu,” lanjutnya. “Islamofobia sedang meningkat, dan itu tak bisa disangkal.”
Sebuah studi baru menemukan banyak masjid di Inggris mengalami serangan dalam tiga tahun terakhir. Kelompok Keterlibatan dan Pengembangan Muslim (MEND) menganalisa data lebih 100 masjid di Inggris, dan mengatakan 35 persen pusat Islam menghadapi setidaknya satu serangan anti-Muslim setiap tahun.
“Kami belum memiliki definisi Islamofobia. Kami belum memiliki undang-undang untuk melindungi komunitas Muslim,” kata Kozbar. “Kami berharap pemerintah mengambil tindakan.”
Studi MEND juga menemukan pencurian dan vandalisme adalah kejahatan paling umum yang mempengaruhi institusi Muslim. Data terbaru mencerminkan statistik lain, yang menunjukan tren ant-Muslim yang lebih luas di Inggris dan Wales, dngan 76.884 pelanggaran ras dan agara tahun 2021, atau naik 15 persen dari 66.742 pada tahun 2020.
Nayem Haque, manajer regional MEND, mengatakan kepada Sky News bahwa angka-angka itu menjukan tren Islamofobia yang lebih luas.
“Kami percaya narasi Islamofobia yang dijajakan di masyarakat luas adalah penyebab meningkatnya serangan yang kami lihat di komunitas Muslim,” katanya.
Ia juga menunjukan kini ada lebih banyak pengurus masjid yang cemas, dan Muslim ketakutan diserang setiap saat. “Tetapi sebagian besar komunitas kami tangguh, dan kami ingin menunjukan pesan ketahanan ini, dan tidak mempengaruhi iman kami,” katanya.