Crispy

Israel dan Palestina Berdebat Soal Apa yang Dilakukan Yesus Kristus Jika Menyaksikan Pembantaian di Gaza

  • Perwakilan Palestina di PBB mengatakan jika Yesus Kristus masih hidup, dia akan menangis melihat pembantaian di tanah kelahirannya.
  • Kementerian Luar Negeri Israel menjawab jika Yesus Kristus masih hidup dia akan dibunuh dalam serangan Hamas 7 Oktober 2023.

JERNIH — Israel dan Palestina terlibat dalam perdebatan tentang apa yang dilakukan Yesus Kristus jika melihat pembantaian brutal di Gaza.

Riham Barghouti, diplomat Palestina, memulai perdebatan. Dalam sesi Dewan Hak Asasi Manusia PBB awal pekan ini, Barghouti mengenang Yesus dari Nazareth ketika mengutuk tindakan militer Israel yang menewaskan lebih 30 ribu warga Palestina tewas dan 72 ribu lainnya terluka.

“Yesus lahir di Palestina. Jika Yesus masih hidup, dia akan menangis tersedu-sedu karena pembunuhan anak-anak di tanah tempat ia dilahirkan,” kata Barghouti.

Video 14 detik pernyataan itu dibagikan Kementerian Luar Negeri Israel di saluran Telegram berbahasa Rusia. Seperti biasa, ada kecaman keras yang menyertai pernyataan itu.

Isi kecaman itu; “Perwakilan Palestina di PBB kembali berbohong. Yesus orang Yahudi, lahir di Yudea. Jika berada saat ini, dia akan dibunuh secara brutal oleh Hamas atau disandera pada 7 Oktober. Delegas Palestina di PBB akan memuji kejahatan ini, seperti yang mereka lakukan sekarang.”

Postingan itu dibuat Kamis lalu, atau lima bulan setelah Hamas menyerbu pos-pos dan permukiman Israel dekat Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 200 orang.

Russia Today menulis umat Kristen percaya Yesus lahir dari keluarga Yahudi dari Nazareth, yang sekarang menjadi kota terbesar di distrik utara Israel. Betlehem, kota kecil kelahiran Yesus, pada saat kelahiran Sang Mesiah terletak di kerajaan Herodian yang didominasi Romawi.

Kini, kota itu terletak di sepuluh kilometer selatan Yerusalem yang terbagi, di Tepi Barat yang dikuasai Otoritas Palestina. Secara historis, Tepi Barat didominasi Kristen Arab. Saat ini mayoritas penduduk di wilayah itu Muslim Arab.

Orang Yahudi menolak keilahian Yesus Krstus. Umat Islam mengimani Yesus sebagai salah satu nabi besar pendahulu Muhammad, dan tertera dalam Alquran.

Back to top button