Istana Kepresidenan Siapkan Protokol Baru Menyambut New Normal
JAKARTA — Sejumlah protokol yang merujuk para aturan kesehatan yang ketat sedang dipersiapkan Istana Kepresidenan untuk diterapkan di berbagai kegiatan harian hingga acara kenegaraan di istana. Hal tersebut terkait dengan rencana penerapan new normal di tengah pandemi Covid-19.
Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam siaran pers di Sekretariat Presiden pada Kamis (4/6/2020) menyatakan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa kegiatan sehari-hari harus dilakukan dengan menerapkan new normal.
“Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan,” Kata Heru Budi Hartono.
Beberapa protokol menyambut new normal mulai diterapkan di lingkungan istana kepresidenan. Masjid Baiturrahim, sebagai tempat ibadah yang berada di kompleks Istana Kepresidenan telah di tinjau oleh Presiden Jokowi
Kapasitas normal jamaah mesjid akan dikurangi hingga 20 persen. Selain itu di sekitar mesjid akan dilengkapi dengan sabun dan hand sanitizer untuk jamaah sebelum berwudlu.
“Saya rasa dengan adanya kita sudah menggunakan konsep-konsep new normal ini kita bisa beribadah dengan nyaman,” ucap Heru.
Demikian pula kegiatan-kegiatan Presiden Joko Widodo di istana juga akan disesuaikan dengan new normal. Dalam acara pelantikan pejabat dibatasi 5 hingga 7 orang.
“Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan,” tuturnya.
Heru menambahkan bahwa Istana selama 2-3 minggu telah menerapkan prosedur pengujian cepat (rapid test) Covid-19 bagi setiap tamu yang berkunjung ke istana.
“Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker.” Katanya
Hal itu juga berlaku untuk semua pengemudi yang masuk lingkungan istana, baik pengemudi mentri atau presiden semuanya harus memakai masker dan menunggu di kendaraan masing-masing.
Demikian pula protokol dalam acara yang dihadiri presiden, jarak antar orang akan diatur dan dibatasi. Sedangkan upacara peringatan yang biasanya dilakukan di lapangan terbuka kini akan dialihkan secara virtual.
Termasuk dalam peliputan acara-acara kepresidenan, juga akan ada perubahan. Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, perubahan itu diantaranya mengurangi jumlah wartawan yang meliput, namun akan dibantu dengan adanya streaming dan konsep TV pool serta foto pool.
“Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan,” papar Bey.