Jamaah Umroh Tak Boleh Pakai Pakaian Ihram dan Dikarantina
JERNIH – Jamaah umrah di Arab Saudi yang baru tiba tidak diperbolehkan mengenakan pakaian ihram. Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia mengharuskan jamaah umroh menjalani karantina selama tiga hari di hotel mereka.
“Pada masa akhir tinggal hotel mereka, perusahaan umrah masing-masing akan mengantarkan mereka ke “Miqat” terdekat untuk melakukan Ihram dan melanjutkan ritual mereka,” ujar Dr. Amr Al-Maddah, Kepala perencanaan dan strategi di Kementerian Haji dan Umrah Saudi, seperti dikutip Arabnews, kemarin.
Pada fase ketiga dimulainya kembali Umrah, yang dimulai pada 1 November, jamaah dari seluruh dunia akan diizinkan masuk ke Kerajaan. Sekitar 20.000 peziarah, terdiri dari penduduk dan pengunjung, dapat melakukan ritual setiap hari dengan menerapkan aturan jarak sosial yang ketat.
Al-Maddah mengatakan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi (Weqaya) sedang memantau situasi pandemi penyakit coronavirus (Covid-19) di setiap negara untuk membantu memberi tahu pihak berwenang terkait sebelum kedatangan umrah. Pejabat tersebut menyampaikan rincian ini pada lokakarya virtual, kemarin.
Dia mengatakan aplikasi Eatmarna telah diunduh sekitar 3 juta kali dan lebih dari 1,4 juta orang telah mengajukan izin, dengan lebih dari 1 juta diberikan izin untuk umrah dan salat di Masjidil Haram.
Al-Maddah mengatakan jika terjadi peningkatan infeksi, pihak berwenang dapat membatasi jumlah jamaah di titik mana pun. Dia mengatakan asuransi kesehatan penuh adalah wajib untuk memastikan perawatan kesehatan yang memadai bagi jamaah jika terjadi infeksi COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya.
Al-Maddah mengatakan Weqaya akan menentukan negara mana yang dapat mengirim jemaah haji tergantung dari jumlah infeksi. Dia meyakinkan bahwa perusahaan umrah akan diberikan pembaruan rutin. [*]