Jembatan Lengkung Kayu Terpanjang Berusia 900 Tahun di Cina Terbakar dan Ambruk

- Banyak pakar mengimbau perlunya tindakan ekstra untuk melindungi arsitektur kayu bangunan kuno.
- Tahun 2021, Cina kehilangan Desa Wengding — peninggalan suku primitif terkahir.
JERNIH — Jembatan lengkung kayu terpanjang berusia 900 tahun di Cina, dikenal dengan sebutan Jembatan Wan’an, di Pingnan, Provinsi Fujian, Cina Timur, dilalap api sepanjang Sabtu 7 Agustus malam dan runtuh.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, dan penyebab kebakaran masih diselidiki. Departemen Investigasi Kriminal Biro Keamanan Umum Pingnan terlibat dalam penyelidikan.
“Saya berspekulasi kebakaran disebabkan perbuatan manusia, bukan bencana alam,” kata Xu Yitao, ahli arkeologi arsitektur dari Universitas Beijing, kepada Global Times.
Tubuh jembatan runtuh dalam 20 menit pertama setelah api melalap sekujur bangunan bersejarah itu. Petugas Kebakaran Pingnan memadamkan api dalam 10 jam.
Peninggalan Dinasti Song
Jembatan Wan’an, juga dikenal dengan nama Jembatan Perdamaian Universal, adalah jembatan kayu dengan panjang 98,2 meter. Teknik lengkung jembatan ini membuktikan Alexandre Gustave Eiffel bukan orang pertama yang memperkenalkan teknik lengkung untuk jembatan.
Struktur kayu yang unik membuat jembatan ini memiliki nilai budaya signifikan karena menunjukan kebijaksanaan dan penguasaan teknologi Cina pada desain arsitektur kayu, terutama prototipe jembatan lengkung yang panjang.
“Jembatan sering dibuat dari batu, sedangkan jembatan lengkung kayu memadatkan banyak kearifan kuno Tiongkok, teknik dan juga pemikiran ekonomi dalam memilih kayu,” kata Xu.
Bukan kali pertama jembatan yang dibangun Dinasti Song ini mengalami kebakaran. Pada masa Dinasti Qing (1644-1911), terutama di era Kaisar Kangxi, jembatan pernah dibakar tapi kemudian dipugar.
Shan Jixiang, kepala Akademi Peninggalan Budaya Cina dan mantan kurator Museum Istana, mengatakan pencegahan kebakaran adalah salah satu pekerjaan penting untuk melindungi arsitektur kayu kuno.
Tahun 2005 jembatan ini masuk ke dalam peninggalan budaya nasional angkatan keenam yang dilindungi.
Sebelum Jembatan Wan’an, tahun 2021 Desa Wengding — peninggalan suku primitif terakhir Tiongkok di Provinsi Yunnan — dilalap api setelah seorang anak usia 8 tahun bermian api di desa itu.