Crispy

Jepang Harus Perkuat Pertahanan Rudal Balistik, Kata Perdana Menteri

Saya yakin itu perlu untuk meningkatkan pencegahan, dan dengan demikian mengurangi kemungkinan serangan terhadap Jepang oleh rudal balistik dan lainnya”

JAKARTA – Jepang tidak dapat menghindari ancaman rudal balistik yang ditimbulkan oleh Korea Utara (Korut). Karena itu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, diakhir masa jabatannya berencana memperkuat pertahanan.

“Jepang harus memperkuat pertahanan rudal balistiknya,” kata Abe, ditulis Defense News, Minggu (13/9/2020).

Meski berada di hari-hari terakhir masa jabatannya, setelah memutuskan untuk mengundurkan diri karena alasan kesehatan – namun melekat masalah pertahanan diurutan pertama.

Ia menjelaskan, lingkungan keamanan negara menjadi lebih banyak pengujian, mengutip ancaman rudal balistik yang ditimbulkan oleh Korea Utara , dan mempertanyakan apakah Jepang dapat melindungi dirinya sendiri secara memadai dengan sistem intersepsi saja.

“Saya yakin itu perlu untuk meningkatkan pencegahan, dan dengan demikian mengurangi kemungkinan serangan terhadap Jepang oleh rudal balistik dan lainnya,” kata Abe.

Untuk mencegah serangan semacam itu, pemerintahnya telah mempertimbangkan kebijakan rudal baru.

Abe menegaskan diskusi tersebut berada dalam “ruang lingkup konstitusi dan sesuai dengan hukum internasional. “Kebijakan Jepang yang secara eksklusif berorientasi pada pertahanan tidak akan berubah sama sekali,” katanya.

Tetapi kemungkinan Jepang memperoleh kapasitas serangan, bahkan jika dikaitkan dengan pencegahan dan pertahanan, masih kontroversial.

Angkatan bersenjata Jepang dibatasi untuk pertahanan diri oleh konstitusi pasca perang dan negara itu sangat bergantung pada AS di bawah aliansi keamanan bilateral.

Pada 2017, pemerintah menyetujui pembelian sistem pertahanan rudal , Aegis Ashore, dengan perkiraan biaya 4,2 miliar AS selama tiga dekade.

Tetapi awal tahun ini, pemerintah membatalkan penyebaran sistem tersebut setelah ada kekhawatiran dari penduduk tentang risiko yang ditimbulkan oleh sistem pertahanan rudal.

Pernyataan Abe tidak memiliki efek mengikat pada pemerintah yang akan dibentuk minggu depan setelah perdana menteri baru ditunjuk – kemungkinan besar Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga. [Fan]

Back to top button