Kazuyoshi Miura, Pemain Sepakbola Profesional Tertua di Dunia
- Resep sehatnya mahal. Bangun pukul 05.00 pagi untuk sarapan.
- Menyantap makanan protein tinggi rendah lemak, sayuran minim zat besi, dan minum air yang khusus diimpor dari Italia.
JERNIH — Kazuyoshi Miura, kini berusia 53 tahun, menandatangani perpanjangan kontrak dengan Yokohama FC pekan ini untuk menjadi pemain sepakbola profesional tertua di dunia.
Ia akan berusia 54 tahun sehari sebelum Liga Jepang musim ini ini dimulai, dan masih belum berniat pensiun.
King Kazu, julukannya, membuat debut di Liga Jepang 35 tahun lalu. Ia kali pertama bermain sepakbola setelah menyaksikan langsung Pele berlaga di Piala Dunia Meksiko 1970.
Ia berlatih keras, mempelajari gerakan dan cara bermain Pele. Ia tumbuh dewasa sebagai penggemar sepakbola Brasil.
King Kazu adalah generasi pertama industri sepakbola Jepang. Ia menimpa pengalaman di klub-klub Brasil, Genoa (Italia), Croatia Zagreb, kembali ke Jepang dan berpindah dari satu ke lain klub, sempat ke Australia, dan kembali lagi ke Jepang untuk bermain bersama Yokohama FC.
Waktu bermainnya mungkin sedikit. Tidak mungkin setiap pekan, atau berlari 90 menit. Namun tubuhnya selalu fit, dan siap dimainkan.
Resep sehatnya sederhana. Ia bangun pukul 05.00 pagi untuk menyantap sarapan yang disiapkan ahli gizi-nya.
Dietnya adalah protein tinggi rendah lemak, steak fillet dan salad, dengan kadar zat besi rendah. Hanya sesekali menyambangi restoran, sekadar untuk makan sedikit.
Ia tidak minum air dari Jepang, apalagi air kran, tapi air yang secara khusus diimpor dari Italia.
King Kazu adalah ikon sepakbola Jepang. Kemampuannya bermain menyedot publik Jepang untuk memadati stadion.
Ia mengalahkan Gary Lineker, yang pernah bermain dengan Yokohama, untuk menjadi Pemain Paling Berharga di era 1990-an.
Miura mungkin akan menjadi pemain sepakbola satu-satunya yang masih berlaga di usia 50 tahun. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mungkin akan melakukannya.