Khofifah Yakin Kurangi Pengangguran Jatim Dengan Ini
SURABAYA – Salah satu kartu ‘sakti’ yang digagas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yakni kartu prakerja dengan tujuan mengurangi angka pengangguran sebentar lagi diluncurkan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menargetkan dengan kartu sakti itu pihaknya bakal mampu mengurangi pengangguran secara signifikan di wilayahnya.
“Sebentar lagi Presiden meluncurkannya dan harus mampu mengurangi pengangguran,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (8/2/2020).
Ia menjelaskan, angkatan kerja baru di Jatim rata-rata 800 ribu per tahun, sedangkan ada sebanyak 357.553 orang berdasarkan data Dinas Pendidikan Tahun 2019 merupakan Lulusan SMA, SMK maupun Madrasah Aliyah.
Oleh karena itu, pihaknya kini tengah menyingkron antara angkatan kerja, keahilan, dan kebutuhan pasar. Sehingga nantinya, kartu prakerja bakal diberikan biaya pelatihan berkisar Rp3juta-Rp7 juta dengan estimasi durasi pelatihan 90 hari atau tiga bulan.
Dua sektor utama yang menangani kartu prakerja yaitu Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Karenanya, Jatim mendapatkan sebanyak 100 ribu kartu prakerja jalur Kemenaker, dan 93 ribu jalur Kemenko Perekonomian.
“Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim segera berkoordinasi dengan Kemenaker, sedangkan Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian,” katanya.
Tak hanya itu, untuk tim pendukung seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM. Ia meminta Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mengoordinasikan kartu prakerja berbasis digital IT, sehingga dapat berseiring dengan “Millennial Job Center” (MJC).
“Kartu prakerja ini dicoba untuk dikombinasikan dengan Teaching Factory yang ada di SMK, SMA maupun MA double track,” kata dia. [Fan]