Kim Jong-un Akui Korut Hadapi Bencana Kelaparan
- Kim Jong-un mengatakan secara keseluruhan ekonomi Korut mengalami kenaikan 25 persen.
- Sektor pertanian gagal memenuhi produksi biji-bijian akibat topan.
JERNIH — Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengakui situasi pangan rakyatnya semakin mengkhawatirkan akibat kegagalan sektor pertanian dan produksi biji-bijian yang hancur akibat topan.
KCNA, kantor berita resmi Korut, melaporkan Kim memimpin rapat pleno komite pusat Partai Buruh, Selasa 15 Juni, untuk meninjau kemajuan kebijakan utama dan langkah-langkah menyelesaikan masalah ekonomi.
Kim mengatakan ekonomi secara keseluruhan meningkat pada paruh pertama tahun ini, dengan total produksi tumbuh 25 persen dari tahun sebelumnya.
Namun, masih menurut kim, ada serangkaian penyimpangan dalam upaya partai melaksanakan rencana itu akibat beberapa kendala.
“Situasi pangan masyarakat semakin mengkhawatirkan karena kegagalan sektor pertanian memenuhi produksi biji-bijian yang disebabkan topan tahun lalu,” ujar Kim.
Partai berjanji mengarahkan semua upaya pertanian tahun ini, dan membahas cara-cara mengatasi pandemi Covid-19. Kim juga menyeru langkah-langkah meminimalkan dampak bencana alam sebagai pelajaran dari tahun lalu.
Januari lalu, Kim mengatakan rencana ekonomi lima tahun sebelumnya gagal di hampir semua sektor, akibat kekurangan listri, dan situasi pangan yang kronis. Situasi diperburuk oleh sanksi, pandemi, dan banjir.
Dia juga mengatakan pandemi berlarut-larut mengharuskan partai meningkatkan upaya menyediakan pangan, pakaian, dan perubahan bagi rakyuat.
Sejaun ini Korut belum mengkonfirmasi kasus Covid-19. Negara tertutup itu telah memberlakukan tindakan untuk menahan penyebaran virus, termasuk menutup perbatasan dan melarang perjalanan domestik.