Crispy

Korut Luncurkan Rudal SRBM ‘Tahun Baru’ ke Laut Timur

  • Korea Utara nggak kenal kalender Masehi, karena yang digunakan perhitungan tahun Juche.
  • Jadwal peluncuran rudal menggunakan kalender Juche, dan tak peduli dunia sedang pesta Tahun Baru Masehi.

JERNIH — Korea Utara (Korut), Minggu 1 Januari, meluncurkan satu rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur.

Yonhap, kantor berita Korea Selatan (Korsel), melaporkan rudal meluncur dari Yongseong dan mendarat di Laut Timur. Namun, Kepala Staf Gabungan (JCS), tidak memberi rincian langsung tentang peluncuran rudal ini.

Sebelumnya, di penghujung 2022, Korut menembakan tiga rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur. Pers menulis Pyongyang meluncurkan rudal itu setelah Korsel menguji kendaraan luncur ruang angkasa berbahan bakar padat.

Namun ketakutan Korsel tidak lagi pada rudal Korut, tapi drone. Korsel sempat dipermalukan ketika lima drone Korut menyusup dan tidak satu pun berhasil ditembak jatuh.

Insiden itu membuat menteri pertahanan Korsel minta maaf di depan Majelis Nasional Korsel, dan militer menyusun rencana strategis mengatasi provokasi Korut berbasis drone.

Tahun Baru di Korut

Korut tidak merayakan pergantian tahun Masehi. Jadi, tidak ada pesta kembang api dan semua kemeriahan seperti yang terlihat di Seoul dan sekujur dunia.

Pyongyang menggunakan kalender sendiri, disebut Juche. Penamaaan ini sesuai dengan ideologi Juche — dasar negara yang dibangun dengan dasar pemujaan terhadap Keluarga Kim.

Kalender Juche, menurut Wikipedia, meminjam elemen-elemen dua kalender sejarah di Semenanjung Korea, yaitu kalender tradisional dengan nama-nama hari dalam Bahasa Korea, dan kalender Gregorian.

Jika kalender Masehi dimulai saat kelahiran Yesus Kristus, kalender Juche dimulai saat kelahiran Kim Il-sung — pendiri Korea Utara. Kim Il-sung lahir pada 15 April 1912.

Jadi, tahun barud dalam kalender Juche adalah 15 April. Kalender Juche baru berusia 110 tahun, sesuai kelahiran Kim Il-sung. Penulisan resminya adalah Juche 110.

Kalender Juche mulai diterapkan pada 9 September 1997, bertepatan dengan Hari Pendirian Korea Utara. Pada saat itu, surat kabar, kantor berita, stasiun radio, transportasi umum, dan akta kelahiran menggunakan tahun Juche.

Korut tidak menggunakan kalender selain Juche. Semua rencana kerja pemerintah disusun berdasarkan kalender Juche, termasuk jadwal peluncuran rudal.

Jadi, Pyongyang nggak peduli dengan suasana dunia yang sedang merayakan tahun baru Masehi. Yang penting rudal meluncur sesuai jadwal yang ditulis dalam kalender Juche.

Back to top button