Kubu Eropa dan AS Bersaing Pilih Kandidat Dirjen WTO
JERNIH – Dua perempuan bersaing cukup ketat untuk menduduki kursi tertinggi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Keduanya yakni Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria dan Yoo Myung-hee dari Korea Selatan.
Persaingan ini ramai karena masing-masing kandidat memiliki kubu yang berbeda dan sama-sama kuat. Uni Eropa disebut-sebut lebih mendukung Ngozi Okonjo-Iweala. Sementara Amerika Serikat lebih menjagokan kandidat lainnya, Myung-hee. Untuk negara lain seperti China dan negara dengan ekonomi utama lainnya seperti Brasil dan India masih belum jelas.
Organisasi itu memang berencana menunjuk direktur jenderal baru bulan depan untuk menggantikan Roberto Azevedo dari Brasil, yang mengundurkan diri dari pekerjaannya pada akhir Agustus lalu, setahun sebelum masa jabatannya berakhir. Dia adalah orang keenam berturut-turut yang memimpin organisasi berusia 25 tahun itu.
Wakil Direktur Jenderal WTO dan Kepala Dewan Perdagangan Luar Negeri Nasional AS Rufus Yerxa mengatakan pihaknya tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa pemilihan pimpinan WTO akan menemui jalan buntu. “Hasilnya harus menunggu pemilihan AS dan apa yang diputuskan oleh pemerintahan berikutnya,” ungkap Rufus Yerxa seperti dikutip Bloomberg, Rabu (21/10/2020).
Pemilu AS memang berpotensi mengubah arah ekonomi dan politik AS. Jika Trump menang, para pembantunya telah mengindikasikan rencana untuk terus membentuk kembali WTO dengan ruang lingkup yang lebih sempit untuk menyelesaikan sengketa perdagangan.
Okonjo-Iweala merupakan tokoh perempuan yang disegani di negaranya yang pernah menjabat dua kali Menteri Keuangan Nigeria dan sekali sebagai menteri luar negeri. Ia memang dinilai sebagai orang luar, tidak pernah bekerja di WTO atau memimpin negosiasi kesepakatan perdagangan.
Okonjo-Iweala mendapat dukungan kuat dari kelompok-kelompok termasuk 55 anggota Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat dan Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik. Jika dukungan itu bertahan, Okonjo-Iweala akan mendapatkan suara dari sebagian besar benua Afrika.
Sementara Yoo Myung-hee adalah Menteri Perdagangan Korea Selatan saat ini. Dia adalah wanita pertama yang memegang posisi itu. Yoo dianggap sebagai veteran di lingkaran perdagangan Korea. Selama 25 tahun terakhir, dia telah bekerja di berbagai instansi pemerintah.
Yoo telah bekerja dalam negosiasi ulang perjanjian perdagangan di awal pemerintahan Trump. Yoo terus berusaha untuk mendapatkan dukungan dari Jepang, sebagai mitra dagang dan saingan Korea Selatan. “Saya yakin saya telah mendapatkan kepercayaan anggota melalui kerja keras, keringat, ketekunan, dan ketulusan. Saya akan terus melakukan itu,” ujar Yoo, dalam sebuah wawancara pekan lalu.
Beberapa negara secara terbuka telah mengatakan siapa di antara dua wanita itu yang mereka dukung. Proses pemilihan posisi puncak di organisasi itu membutuhkan konsensus dari 164 anggota WTO.
Sedangkan Indonesia yang juga sebagai anggota WTO belum ada keterangan resmi dukungan dari pemerintah. Namun beberapa kalangan menilai Indonesia layak memberikan dukungan kepada Yoo untuk memimpin WTO karena reputasinya yang cukup lama dikenal di kancah perdagangan global. [*]