Crispy

Lansia di Atas 65 Tahun Bisa Tertular COVID-19 Dua Kali

Tingkat perlindungan turun menjadi 47 persen untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

JERNIH – Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin untuk terinfeksi kembali dengan COVID-19. Hal ini diduga akibat perlindungan tubuh makin menurun di usia lanjut.

Studi tersebut dipublikasikan di The Lancet dan mengamati data yang dikumpulkan di Denmark antara Februari dan Desember 2020. Untuk studi tersebut, sekitar 4 juta orang melakukan sekitar 10 juta tes PCR untuk memeriksa infeksi COVID-19.

Penulis penelitian menemukan bahwa populasi umum memiliki sekitar 80 persen perlindungan dari virus, setelah terinfeksi. Tingkat perlindungan turun menjadi 47 persen untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

Penulis mencari catatan orang yang melakukan tes PCR pada gelombang pertama COVID-19 di Denmark, antara Maret dan Mei dan selama gelombang kedua, antara September dan Desember. Studi tersebut membandingkan orang yang dites positif dua kali dengan orang yang dites positif hanya sekali.

Sejalan dengan temuan sebelumnya, penulis menemukan bahwa tingkat infeksi sangat rendah, kurang dari 1 persen di antara populasi umum. Antibodi memberi mereka perlindungan setidaknya selama 6 bulan. Tingkat perlindungan ditemukan hanya 47 persen di antara orang-orang yang berusia di atas 65 tahun.

Ada kemungkinan bahwa tes PCR menemukan jejak virus yang tertinggal, yang menunjukkan laporan positif dan bukan infeksi ulang yang asli. Data tidak menginformasikan tentang risiko infeksi ulang oleh varian, beberapa di antaranya dianggap menghindari kekebalan. Misalnya, P.1. varian, yang pertama kali ditemukan di Brasil diperkirakan dapat menginfeksi kembali orang yang pernah menderita penyakit tersebut sebelumnya.

Studi tersebut hanya menegaskan bahwa perlindungan alami dari infeksi mungkin tidak cukup baik. [*]

Back to top button