Mahan Air, Maskapai Penyebar Virus Korona ke Timur Tengah
- Mahan Air berbohong soal data penerbangan ke Cina setelah 31 Januari 2020.
- Mereka lupa ada Flightradar24 yang mencatat setiap pesawat lepas landas di udara dan mendarat.
London — Mahan Air, maskapai penerbangan yang terhubung ke Garda Revolusi Iran (IRGC), diduga menjadi ‘agen’ penyebaran virus ke sekujur Timur Tengah.
Selama beberapa pekan setelah Iran secara resmi melarang penerbangan dari dan ke Tehran pada 31 Januari, Mahan Air seenaknya membawa penumpang dari dan ke Irak, Lebanon, dan Cina.
Investigasi BBC menunjukan Mahan Air berbohong tentang semua itu. Data kedatangan dan keberangkatan di Bandara Imam Khomeini, Tehran, dan sejumlah bandar di Tiongkok menunjukan aktivitas penerbangan berlanjut sampai Maret.
Satu penerbangan, pada 6 Februari 2020, membawa 70 siswa Iran dari Wuhan — asal virus korona. Mahan Air pada hari yang sama, juga menerbangkan penumpang ke Irak.
Mahan Air mengklaim telah mengakhiri penerbangan dari Cina sejak surat kabar mahasiswa Iran mengecam penerbangan 6 Februari. Namun, sejumlah bukti memperlihatkan ada 55 penerbangan dari Iran ke Guangzhou, Shanghai, Beijing, dan Shenzen, dan sebaliknya, sampai 23 Februari.
Manajemen Mahan Air melupakan satu hal. Mereka bisa saja menghapus data dari bandara, tapi tidak mungkin menyulap data pelacak penerbangan komersial Flightradar24. Semua data dari situs ini terkonfirmasi.
Investigasi BBC menemukan kasus virus pertama di Irak dan Lebanon berasal dari Mahan Air. Pesawat-pesawat dari Tiongkok ke Tehran. Setelah istirahat 24 jam, pesawat-pesawat yang sama terbang ke Barcelona, Dubai, Kuala lumpur, dan Istanbul.
Awak kabin Mahan Air sempat mengungkap kekhawatiran akan kurangnya alat pelindung diri (APD), dan tindakan pencegahan di di pesawat, tapi dibungkap manajemen maskapai.
Mahan Air mengklaim mereka mengirim bantuan kemanusiaan ke Cina, dan tidak ada penerbangan penumpang. Data menunjukan semua yang dilakukan Mahan Air adalah penerbangan penumpang.
Kekurangan APD dan peralatan medis selama krisis virus korona membuat klaim Iran, bahwa mereka mengirim bantuan kemanusiaan ke Cina, sangat konyol.
Mahan Air ditolak di banyak negara sejak lama, tapi masih bisa hidup berkat penerbangan ke negara-negara tertentu; Irak, Cina, dan Lebanon. Mereka juga mencapai Kuala Lumpur, tapi kini tidak lagi.
Di Eropa, Mahan Air kehilangan landasan di kota-kota di Jerman, Spanyol, Prancis, dan Italia.