Crispy

Mengapa Tim Ahli Cina Minta Pemerintah Beijing Menunda Vaksinasi?

Meski beberapa negara, termasuk AS dan Inggris, telah meluncurkan program vaksinasi massal, para peneliti mendesak pemerintah Beijing untuk menunggu.

JERNIH–Sebuah tim ahli Cina di bawah pimpinan Profesor Xu Jianguo dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina meminta pemerintah Beijing menunda untuk tidak serta merta melakukan vaksinasi massal kepada seluruh warga negara.

Xu sebelumnya memimpin salah satu tim ahli pertama yang dikirim pemerintah Cina untuk menyelidiki wabah di Wuhan. Rekan-rekannya dalam penelitian ini semuanya adalah ilmuwan utama di lembaga penelitian militer dan sipil terkemuka di Cina tentang penyakit menular. Studi tersebut berada dalam otoritas Chinese Academy of Engineering, badan penasihat utama bagi para pemimpin Cina.

Selama ini senjata terbaik Cina melawan pandemi adalah pembatasan, tetapi semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 berkembang seperti flu, menurut Xu dan rekan-rekannya.

Jika virus berhasil beradaptasi dengan tubuh manusia dan juga virus influenza, virus itu dapat bersembunyi dalam populasi dan muncul kembali setiap musim, kata mereka.

Dan banyak orang yang membawa virus tidak menunjukkan gejala dan menjalani hidup seperti biasa. Berapa lama strategi penahanan Cina tetap efektif, sangat tidak pasti, kata mereka.

Meski beberapa negara, termasuk AS dan Inggris, telah meluncurkan program vaksinasi massal, para peneliti mendesak pemerintah Beijing untuk menunggu.

Mereka berpendapat bahwa ketika virus bermutasi, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dapat digunakan oleh strain yang bermutasi sebagai umpan untuk menipu sistem kekebalan manusia dan masuk ke sel inang dengan lebih mudah, membuat penyakit menjadi lebih buruk.

“Di daerah dengan sedikit atau tidak ada kasus, tidak perlu meluncurkan vaksinasi skala besar,” kata mereka, seraya menambahkan bahwa Cina harus mengawasi dengan cermat efek samping dari berbagai produk vaksin di luar negeri sebelum menginokulasi seluruh populasinya.

Para peneliti juga mengatakan pemerintah dan militer Cina harus membangun pengujian nasional dan jaringan pelacakan kontak menggunakan data besar dan kecerdasan buatan. Fasilitas pengujian nasional perlu menguji hingga 1 juta orang setiap hari untuk memutuskan rantai penularan wabah, kata mereka.

Cina juga perlu membangun fasilitas skala besar untuk mendisinfeksi kargo dari luar negeri, sementara harus ada pemantauan atas semua hewan, termasuk hewan peliharaan, untuk mencegah mereka menjadi inang virus. [South China Morning Post]

Back to top button