Menteri Erick Thohir: Perjuangan Tenaga Kesehatan Tak Bisa Dinilai dengan Apa Pun
“Mulai dari waktu, tenaga dan pikiran para tenaga kesehatan terkuras demi merawat pasien hingga sembuh. Karena itu, perjuangan para tenaga kesehatan tidak bisa dinilai dengan apapun”
SUKABUMI – Sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, tugas tenaga kesehatan (nakes) sangatlah berat. Selain harus merawat para pasien, mereka pun harus rela jauh dari keluarganya, porsi kerjanya bertambah, dan terancam tertular bahkan banyak yang wafat. Oleh sebab itu, masyarakat harus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan jangan melupakan perjuangan mereka.
Demikian dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir, usai menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari BNI Peduli untuk perawat dan bidan di Sukabumi, Jabar, Sabtu (22/1).
Erick mengatakan, mulai dari waktu, tenaga dan pikiran para nakes terkuras demi merawat pasien hingga sembuh. Karena itu, perjuangan para tenaga kesehatan tidak bisa dinilai dengan apapun.
“Seluruh elemen harus sangat berterima kasih,” katanya.
Para tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, kata Erick, merupakan pahlawan dan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas perjuangannya yang dilakukan hingga saat ini.
“Jangan sampai saat kita membutuhkan meminta tolong kepada mereka, tetapi setelah selesai atau sembuh kita melupakannya,” kata dia.
Sebagai tanda terima kasih dan apresiasi, Menteri Erick menyerahkan bantuan program CSR BNI Peduli kepada perawatan dan bidan di Sukabumi.