KAIRO — Kementerian Minyak dan Sumber Daya Mineral Mesir pada Selasa (30/06/2020) mengumumkan temuan deposit emas sebesar satu juta ons atau setidaknya sekira 28,3 ton di gurun timur yang kaya dengan mineral.
“Penemuan bernilai lebih dari $ 1 miliar dalam investasi selama 10 tahun ke depan,” kata kementerian kata kementerian perminyakan.
Deposit emas tersebut berada di pertambangan yang dikelola oleh Perusahaan Tambang Shalateen milik negara.
Ia juga mengatakan bahwa Shalateen dan Otoritas Sumber Daya Mineral Mesir, akan membentuk perusahaan baru untuk mengembangkan deposit.
Mesir telah mengeluarkan peraturan baru untuk menarik investor asing ke sektor pertambangannya dan menetapkanmenarik $ 375 juta dalam dua tahun ke depan dan diperkirakan akan meningkat menjadi $ 1 miliar pada tahun 2030.
Perusahaan Kanada Aton Resources telah mendapatkan izin penambangan emas di Mesir pada bulan Februari . Itu adalah izin kedua yang dikeluarkan di Mesir sejak 2005, setelah Centamin produsen emas utama negara itu – diberikan izin tambang di Sukari.
Sebulan kemudian, Kairo mulai melelang 56.000 kilometer persegi untuk konsesi eksplorasi di Gurun Timur. Namun lelang itu diperpanjang sampai menjadi 15 September karena tertunda oleh pandemi coronavirus dan untuk memberikan kesempatan kepada penawar yang lebih potensial.
Tidak seperti sektor gas alam, kekayaan mineral Mesir sebagian besar masih kurang dieksplorasi dan tidak berkembang disebabkan oleh sistem royalti dan perjanjian bagi hasil yang tidak menguntungkan bagi para penambang.
Aturan baru yang diperkenalkan tahun ini te;lah menghilangkan keharusan bagi penambang untuk membentuk usaha patungan dengan pemerintah Mesir dan membatasi royalti negara hingga maksimum 20 %. [ ]
