Crispy

Militer Israel Cegat dan Tangkap Armada Bantuan Lain yang Menuju Gaza

Koalisi Armada Kebebasan (FFC) dan Seribu Madleens ke Gaza (TMG) menyatakan bahwa awak kapal tidak bersenjata dan telah ditangkap. Mereka terdiri dari aktivis, dokter, jurnalis, dan pejabat terpilih. FFC mengatakan penumpangnya “ditahan dalam kondisi yang tidak diketahui”.

JERNIH – Militer Israel Rabu (8/10/2025) mencegat armada bantuan lain di Laut Mediterania dengan tujuan menembus pengepungan Israel yang melumpuhkan Jalur Gaza sehingga menyebabkan kematian ratusan orang akibat kelaparan.

Perahu-perahu itu dicegat sejauh 120 mil laut dari lepas pantai Jalur Gaza. Rekaman yang dirilis penyelenggara menunjukkan kapal-kapal angkatan laut Israel mendekati perahu-perahu itu dan mengganggu sinyal. Kemudian tentara Israel menyerbu perahu-perahu itu.

Koalisi Armada Kebebasan (FFC) dan Seribu Madleens ke Gaza (TMG) menyatakan bahwa awak kapal tidak bersenjata dan telah ditangkap. Mereka terdiri dari aktivis, dokter, jurnalis, dan pejabat terpilih. FFC mengatakan penumpangnya “ditahan dalam kondisi yang tidak diketahui”.

Tentara Israel juga telah menyita bantuan kemanusiaan senilai lebih dari $100.000, termasuk obat-obatan, peralatan pernapasan, dan persediaan nutrisi. Pihak penyelenggara armada telah merilis rekaman video awak di atas kapal, yang dibuat apabila kapal dicegat secara ilegal. Para awak kapal meminta negara mereka segera membebaskannya, sambil menunjukkan paspornya.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 145 aktivis ditahan dan dipindahkan ke pelabuhan Israel, seraya menambahkan bahwa mereka dibawa untuk “diproses” dan diperkirakan akan segera dideportasi.

Sebelumnya, tentara Israel mencegat armada kemanusiaan ke Gaza, dengan lebih dari 450 aktivis ditahan, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg. Sebagian besar aktivis telah dideportasi. Para aktivis yang telah dideportasi menceritakan perlakuan buruk yang mereka alami di tangan tentara Israel. Mereka tidak diberi makanan, air, dan perawatan medis selama tinggal di tempat yang kumuh.

Juru bicara hak asasi manusia PBB Thameen Al-Kheetan mengatakan kantornya telah menerima informasi yang mengkhawatirkan tentang perlakuan buruk dan pelanggaran terhadap aktivis flotilla di tahanan Israel. Sejauh ini, enam aktivis internasional masih ditahan Israel, menurut pusat hukum Israel Adalah.

Back to top button