Crispy

Mungkinkah OpenAI Bernasib Sama dengan Netscape?

  • OpenAI telah kehilangan keunggulan dengan peluncuran ChatGPT pada November 2022.
  • Pesaing seperti Amazon, Meta, dan investor OpenAI, Microsoft, memiliki dana yang sangat besar yang tidak dapat ditandingi oleh pembuat ChatGPT.

JERNIH — Masih ingat Netscape Navigator? Generasi Y masih bocah ketika peramban web ini sedemikian populer di tahun 1990-an. Sebelum Gen Z muncul, Netscape Navigator lenyap dan tinggal sejarah.

Tiba-tiba, investor Michael Burry — yang terkenal lewat film The Big Short — menyebut Netscape ketika membicarakan OpenAI. Menurut Burry, OpenAI adalah Netscape berikut, yang ditakdirkan untuk gagal dan mengalami kerugian besar.

Muncul pertanyaan, ada apa dengan Netscape di tahun 1990-an, dan mengapa nasib buruknya akan ditiru OpenAI?

Netscape mendominasi pasar web pertengahan 1990-an hanya untuk kalah dari Internet Explorer milik Microsoft. Pengguna internet tahun 1990-an pasti masih belum lupa bagaimana sedemikian tergantung pada Netscape, tapi meninggalkannya ketika Internet Explorer muncul.

Peneliti Gary Marcus, yang dikenal spektis terhadap hype AI, melihat OpenAI telah kehilangan keunggulan dengan peluncuran ChatGPT pada November 2022.

“Perusahaan rintisan itu menghabiskan miliaran dolar setiap bulan,” kata Marcus. “Mengingat betapa lamanya, tanda-tanda kegagalan sudah terlihat. Saya hanya bisa menggelengkan kepala saat perusahaan itu jatuh.”

Namun, ChatGPT adalah peluncuran teknologi tak tertandingi, memecahkan semua rekor pertumbuhan produk konsumen dan kini memiliki lebih 800 juta pengguna mingguan — berlangganan berbayar atau gratisan.

Valuasi OpenAI telah melonjak hingga $500 miliar dalam putaran pendanaan, lebih tinggi daripada perusahaan swasta lainnya. Namun, pembuat ChatGPT akan mengakhiri tahun ini dengan kerugian beberapa miliar dolar dan tidak mengharapkan keuntungan sebelum tahun 2029 — waktu yang sangat lama di dunia AI yang bergerak cepat dan penuh ketidakpastian.

Meskipun demikian, perusahaan rintisan ini berkomitmen untuk membayar lebih dari 1,4 triliun dolar kepada pembuat chip komputer dan pembangun pusat data untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk AI.

Pengeluaran kas yang besar ini menimbulkan pertanyaan, terutama karena Google mengklaim sekitar 650 juta orang menggunakan AI Gemini setiap bulannya dan raksasa teknologi ini memiliki pendapatan iklan online yang sangat besar untuk mendukung pengeluarannya pada teknologi.

Para pesaing seperti Amazon, Meta, dan investor OpenAI, Microsoft, memiliki dana yang sangat besar yang tidak dapat ditandingi oleh pembuat ChatGPT.

Apakah akan ada gejolak di masa depan?

Sam Altman, CEO OpenAI yang karismatik, menunjukkan kekesalan yang jarang terlihat ketika ditanya tentang kontrak bernilai triliunan dolar milik perusahaan rintisan tersebut pada awal November.

Beberapa hari kemudian ia memperingatkan secara internal bahwa perusahaannya kemungkinan akan menghadapi ‘lingkungan yang bergejolak’ dan ‘iklim ekonomi yang tidak menguntungkan,’ terutama mengingat tekanan persaingan dari Google.

Ketika Google merilis model terbarunya yang mendapat reaksi positif, Altman mengeluarkan ‘peringatan merah’, mendesak tim OpenAI untuk memberikan upaya terbaik mereka pada ChatGPT.

OpenAI meluncurkan model ChatGPT terbarunya minggu lalu, dan pada hari yang sama mengumumkan bahwa Disney akan berinvestasi di perusahaannya dan melisensikan karakter untuk digunakan dalam bot dan alat pembuatan video Sora.

“Tantangan OpenAI adalah menumbuhkan kepercayaan bahwa sejumlah besar uang yang diinvestasikan akan membuahkan hasil,” kata Ashu Garg, mitra Foundation Capital. “Untuk saat ini, OpenAI mengumpulkan dana dengan valuasi yang tinggi sementara pengembalian investasi tersebut masih diragukan.”

Namun OpenAI masih mendapat kepercayaan dari investor-investor terkaya di dunia.

“Saya selalu memperkirakan valuasi OpenAI akan turun karena persaingan semakin ketat dan struktur modalnya jelas tidak tepat,” kata Espen Robak, presiden Pluris Valuation Advisors. “Tetapi tampaknya malah naik.”

Pendapat beragam mengenai apakah situasi ini akan menyebabkan OpenAI tertunda menjadi perusahaan publik atau malah mempercepat langkahnya ke Wall Street untuk memanfaatkan euforia AI.

Sedikit analis industri AI yang memperkirakan OpenAI akan runtuh sepenuhnya, karena masih ada ruang di pasar bagi beberapa model untuk berkembang.

“Pada akhirnya, ini bukan tentang siapa yang menang dan siapa yang menang,” kata analis CFRA, Angelo Zino. “Semua perusahaan ini akan mengambil bagian dari kue, dan kue itu terus membesar.”

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah meskipun OpenAI telah melakukan komitmen finansial yang sangat besar, ketentuan kesepakatan cenderung fleksibel dan Microsoft adalah pendukung utama startup tersebut.

Back to top button