Nisfu Sya’ban di Turki: Berdoa dan Berdonasi untuk Ukraina
- Saat Laylatul Barat, atau Malam Nisfu Sya’ban, penduduk tidak hanya berdoa tapi juga berdonasi.
- Donasi yang terkumpul digunakan untuk membantu siapa pun yang membutuhkan selama Ramadhan.
- Tahun ini pengungsi Ukraina akan mendapat paket makanan Ramadhan dan berbagai kebutuhan lainnya.
JERNIH — Di Indonesia, namanya malam Nisfu Sya’ban. Di Turki, namanya Laylatul Barat atau Malam Pengampunan dan Keselamatan.
Sebutan lain untuk Laylatul Barat adalah ‘kendil gecelen’. Pada malam itu umat Islam Turki menyalakan lampu minyak yang disebut kandil di masjid-masjid.
Laylatul Barat atau Nisfu Sya’ban adalah malam ke-15 Sya’ban dalam kalender lunar (Hijrah) Islam. Acara khusus pada malam itu adalah kabar gembira akan datangnya Ramadhan. Kabar gembira itu disambut doa-doa khusus di setiap masjid.
Tidak hanya berdoa, masyarakat juga merogoh kocek untuk didonasikan ke lembaga amal yang akan bertugas memberi makan fakir miskin selama Ramadhan. Sejumlah lembaga amal di Turki tidak hanya menjangkau sekujur negeri, tapi juga melebar sampai ke sejumlah negara.
Khusus tahun ini Laylatul Barat ditandai mobilisasi dana skala besar untuk bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Ukraina di sejumlah negara Eropa, termasuk Turki.
Daily Sabah memberitakan sejumlah lembaga amal di Turki akan menjangkau negara-negara lain selama Ramadhan yang dimulai April 2022. Akan ada paket makanan berbuka puasa untuk pengungsi Ukraina yang membutuhkan.
Lembaga-lembaga Amal Turki telah mengirim bantuan ke Ukraina, dan aktivitas mereka akan meningkat selama Ramadhan. Tidak hanya menyalurkan makanan, tapi juga selimut, pakaian, dan bantuan lain.
Kemal Zdal, ketua Asosiasi Sadakatasi atau Asosiasi Sodakoh, mengatakan kepada Anadolu Agency setiap tahun organisasinya aktif di 34 negara Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Tahun ini, lanjutnya, Asosiasi Sodakoh memasukan Ukraina.
“Kami mengirim kru ke perbatasan pada hari keempat perang untuk memeriksa kebutuhan darurat mereka,” kata Zdal. “Selama Ramadhan kami akan mengirim bantuan untuk para pengungsi Ukraina di Rumania, Polandia, Hongaria, dan yang terlantar di Ukraina.”
Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), badan amal Turki lainnya, berada di garis depan untuk melayani Muslim Tatar Krimea di Ukraina. Ini bukan kegiatan baru, tapi telah bertahun-tahun. Bedanya, bantuan untuk Muslim Tatar akan intensif karena perang.
Emre Kaya, wakil direktur IHH, mengatakan pihaknya juga akan menjangkau negara lain tempat pengungsi Ukraina berlindung. “Akan ada paket makanan Ramadhan dan selimut bagi pengungsi Ukraina,” katanya.
Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) juga telah membuka dapur umum keliling untuk pengungsi. Ketua Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD mengumumkan 23 truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari Turki telah tiba di Ukraina, Moldova, dan Rumania.
Bantuan berupa 3.536 paket makanan, 510 tenda keluarga, 26 tenda serga guna, 930 tempat tidur, dan 680 set seprei dan 4.416 selimut. Bantuan ini akan meningkat saat Ramadhan.
Pada saat yang sama jumlah pengungsi diperkirakan akan membengkak karena tidak ada indikasi perang di Ukraina akan mereda dalam waktu dekat. Terlebih, Rusia menolak gencatan senjata.