Pakar Penyakit Menular AS Optimistis AS Bisa Buka Lockdown Mei Mendatang
JAKARTA-Meskipun saat ini Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 dan jumlah pasien meninggal tertinggi di dunia, namun beberapa pakar penyakit di Amerika mulai optimis segera melewati pandemi itu.
Seorang Pakar Penyakit Menular Pemerintah Amerika Serikat Anthony Fauci bahkan membuat perkiraan bahwa pemerintah negaranya dapat menjadwalkan membuka lockdown pada Mei mendatang.
“Saya pikir itu (pembukaan lockdown) mungkin bisa mulai setidaknya dalam beberapa cara, mungkin pada bulan depan,” kata Fauci seperti dilansir dari AFP, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Amerika Juga Kekurangan APD, Perawatnya Pakai APD Kantung Sampah
Adapun dasar perkiraannya adalah karena saat ini pandemi Covid-19 telah mencapai puncaknya. Disamping itu Fauci melihat angka penerimaan pasien di rumah sakit dan perawatan intensif mulai menurun.
Sebagaimana diketahui saat ini sebagian wilayah di AS tengah menerapkan penutupan demi mencegah penyebaran virus corona lebih luas.
Menurut Fauci, pencabutan lockdown dapat dimulai secara bertahap di beberapa bagian negara di AS. Namun ia tegas mengingatkan pelaksanaan pencabutan harus dilakukan secara berhati-hati dan bertahap.
Baca juga: Di New York, Kamar Jenasah Tak Muat, Korban Covid-19 Disimpan Dalam Truk Es
Fauci menyebut akan melihat kepastian waktu dapat tidaknya dilakukan pembukaan lockdown pada akhir April.
“Kami berharap pada akhir bulan ini dapat melihat-lihat dan berkata, Oke, apakah bisa kita mulai dengan aman dan hati-hati untuk menarik lockdown? Jika demikian, lakukanlah. Jika tidak, terus saja tiarap,” katanya.
Diingatkan Fauci, setiap daerah akan mempunyai waktu berbeda dalam pencabutan lockdown. Yang menjadi pertimbangan adalah dampak wabah yang terjadi di daerah tersebut.
Baca juga: Selandia Baru Lockdown Selama Empat Pekan
Sedangkan Gubernur New Jersey Phil Murphy menganggap pencabutan lockdown secara tergesa-gesa akan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat.
“Jika kami mulai bangkit kembali (mencabut lockdown) terlalu cepat, saya khawatir, berdasarkan data yang kami lihat, kami bisa seperti melempar bensin ke api,” kata Murphy.
Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan Stephen Hahn, berpendapat lain terkait pencabutan lockdown. Menurutnya saat ini masih terlalu dini membicarakan hal tersebut. Namun Hahn juga berharap lockdown dapat dibuka pada 1 Mei mendatang.
Baca juga: Demo Rusuh di Brussel Saat Lockdown Dipicu Kecelakaan Lalulintas Fatal
Hahn juga sepakat jika keputusan pencabutan lockdown dilakukan pemerintah di daerah, bukan pada Presiden. Menurutnya para pemimpin dari sejumlah negara bagian dinilai lebih paham dampak virus wilayahnya, dan memutuskan tindakan paling cocok seiring perkembangan virus tersebut.
Gubernur New York, Andrew Cuomo juga berencana membuka lockdown dalam waktu dekat. Dia berjanji akan merancang dan merencanakan pembukaan tersebut dengan cermat.
“Kami ingin membuka kembali sesegera mungkin. Namun kami harus pintar dalam cara kami membuka kembali (lockdown),” kata Andrew Cuomo.
Pada hari Minggu (12/4/2020) dengan optimistis Presiden Donald Trump menulis di akun Twitter pribadinya bahwa pemerintah telah menaklukan virus Covid-19.
“Kami menang, dan akan menang, perang melawan Musuh yang Tak Terlihat!” tulisnya.
(tvl)