Papan Reklame Times Square Meluncurkan Kampanye Boikot Israel di Piala Dunia 2026

Kampanye tersebut menyerukan federasi sepak bola di Belgia, Inggris, Prancis, Yunani, Irlandia, Italia, Norwegia, Skotlandia, dan Spanyol untuk memboikot tim Israel dan melarang pemain Israel dari kompetisi domestik, dengan alasan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
JERNIH – Sebuah koalisi organisasi advokasi dan kelompok penggemar menyerukan federasi sepak bola Eropa untuk memboikot Israel dengan meluncurkan papan reklame di Times Square, New York sejak Selasa (15/9/2025). Ini menandai dimulainya kampanye #GameOverIsrael beberapa bulan menjelang Piala Dunia FIFA 2026.
New York dijadwalkan menjadi tuan rumah delapan pertandingan, termasuk final, dalam Piala Dunia empat tahunan tahun depan, yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kampanye tersebut menyerukan federasi sepak bola di Belgia, Inggris, Prancis, Yunani, Irlandia, Italia, Norwegia, Skotlandia, dan Spanyol untuk memboikot tim Israel dan melarang pemain Israel dari kompetisi domestik, dengan alasan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
“Selagi Amerika Serikat bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2026, rakyat Amerika tidak boleh membiarkan stadion-stadion kami menjadi platform untuk menutupi kejahatan perang,” ujar Abed Ayoub, Direktur Eksekutif Nasional Komite Antidiskriminasi (ADC), dalam sebuah pernyataan.
ADC meluncurkan inisiatif ini bersama beberapa mitra Eropa. “Kami mendukung rekan-rekan Eropa kami dan menuntut agar setiap badan pengatur sepak bola mengambil tindakan segera dan tegas untuk melarang Israel dari kompetisi internasional,” ujar Ayoub kepada Reuters, seraya menambahkan, “Dunia harus memberi tahu Israel bahwa permainan sudah berakhir, dan tidak ada ruang dalam olahraga bagi penjahat perang.”
Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan pada hari Selasa bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, sebuah temuan yang langsung ditolak pejabat Israel. Duta besar Israel untuk PBB menyebut laporan itu “memalukan” dan “palsu”, meskipun jumlah korban tewas di Gaza melampaui 65.000 .
Terletak di dekat persimpangan Broadway dan West 43rd Street, papan iklan tersebut memuat kata genosida, yang menurut ADC hanya disetujui oleh perusahaan papan iklan setelah melihat teks laporan komisi PBB.






