- Uskup Joseph Strickland menolak mengundurkan diri atas permintaan Paus Fransiskus.
- Komunitas Katolik konservatif marah dan menyebut Paus Fransiskus otoriter.
JERNIH — Paus Fransiskus memecat Joseph E Strickland, uskup Texas dan tokoh Katolik terkemuka yang pemimpin tertinggi Katolik Roma karena semakin ramah dengan LGBTQ, dari jabatannya.
“Bapa Suci mencopot Uskup Joseph E Strickland dari pemerintahan pastoral di keuskupan Tyler, AS, dan menunjuk Uskup Joe Vasquez sebagai administrator apostolik keuskupan yang sama,” demikian keterangan resmi Vatikan yang dirilis Sabtu lalu.
Vatican News menulis sebagai hasil kunjungan ke Keuskupan Tyler, kelangsungan jabatan Strickland sebagai uskup dianggap tidak mungkin. Kamis lalu, Vatikan meminta Strickland mengundurkan diri. Strickland menolak.
“Akhirnya, Paus Fransiskus memutuskan memecatnya,” tulis Vatican News.
Strickland berulang kali mengkritik posisi liberal Paus Fransiskus terhadap isu-isu sosial, seperti hak-hak transgender dan pernikahan sesama jenis. Ia menuduh Paus Fransiskus merusak deposit iman.
Sikap Paus Fransiskus terhadap transgender dan homoseksual mulai bergeser awal tahun ini, ketika dia mengatakan; “Menjadi homoseksual bukan suatu kejahatan.”
Kelompok Katolik konservatif melihat pernyataan Paus Fransiskus sebagai sikap solidaritas lebih kuat terhadap komunitas LGBTQ. Agustus lalu, Paus Fransiskus mengecam keterbelakangan para uskup konservatif dan menuduh mereka mengganti iman dengan ideologi.
Menurut Paus Fransiskus, pemahaman yang benar tentang doktrin Katolik memungkinkan adanya perubahan seiring berjalannya waktu.
Komunitas Katolik konservatif sangat marah atas pemecatan Strickland. Mereka menyebut Paus Fransiskus sebagai diktator. “Paus Fransiskus seperti diktator Uni Soviet,” kata Lepanto Institute, sebuah organisasi berbasis di Virginia yang didedikasikan untuk membela Gereja Katolik.
Uskup konservatif lain menyebut Paus Fransiskus tiran, dan pemecatan Strickland adalah bentuk otoriterisme pengecut.
