PBB Tuduh Taliban Intimidasi dan Lecehkan Stafnya di Kandahar
- Niat tak manggung diungkapkan dalam tulisan panjang di Instagram.
- Di tulisan itu Britney Spears mengungkapkan seluruh uneg-unegnya.
JERNIH — PBB menuduh Taliban mengintimidasi dan melecehkan wanita yang bekerja untuk badan dunia itu di Afghanistan, serta menahan tiga di antaranya untuk diinterogasi.
“Ada pola pelecehan terhadap wanita staf PBB Afghanistan oleh otoritas de facto,” kata misi bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) dalam sebuah pernyataan.
Menurut UNAMA, tiga wanita Afghanistan yang bekerja untuk PBB itu disingkirkan dan ditahan sementara untuk diinterogasi agen keamanan bersenjata pada Senin 12 September.
Tidak ada laporan rinci tentan insiden itu. UNAMA menyeru Taliban segera mengakhiri intimidasi dan pelecehan yang menargetkan staf PBB di Afghansitan.
Bilal Karimi, juru bicara Taliban, menolak tuduhan itu. “Informasi yang dikeluarkan UNAMA tidak benar,” katanya. “Tidak ada yang ditahan.”
Menurut Karimi, ada perkumpulan perempuan di Kandahar. Ketika perempuan itu dimintai penjelaan, ternyata mereka pegawai PBB. “Setelah itu, ya kami bebaskan,” lanjutnya.
Karimi tidak mengatakan tentang pertemuan itu, atau berapa wanita yang menghadirinya.
Tuduhan UNAMA muncul beberapa jam setelah seorang ahli dari PBB memperingatkan bahwa kondisi hak asasi manusia di Afghanistan memburuk secara menyeluruh.
Perempuan dan anak perempuan melihat regresi yang mengejutan dalam hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya, mereka sejak Taliban berkuasa.
“Tidak ada negara di dunia di mana perempuan dan anak perempuan begitu cepat kehilangan hak mereka semata-mata karena gender,” kata Richard Bennett, pelapor khusus hak asasi manusia di Afghansitan.