Pemimpin PEGIDA Robek Alquran di Depan Kedubes Indonesia di Belanda
- Tidak hanya merobek Alquran, Edwin Wagensveld juga melontarkan penghinaan terhadap Islam dan Muslim.
- Biasanya PEGIDA menggelar aksi di jalan-jalan. Kali ini mereka mengikuti jejak Rasmus Paludan.
JERNIH — Edwin Wagensveld, pemimpin Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA), merobek salinan Alquran di depan Kedubes Turkiye, Pakistan, dan Indonesia di Den Haag, serta melontarkan hinaan terhadap Islam dan Muslim.
Aksi yang berlangsung Sabtu 23 September itu berjalan lancar karena polisi berjaga di sekitar lokasi perobekan. Di depan Kedubes Turkiye, Wagensveld tidak hanya merobek Alquran dan melemparkannya ke bawah, tapi juga menginjak lembar-lembar kitab suci umat Islam itu.
Usai beraksi di depan Kedubes Turkiye, Wagensveld melakukannya lagi di depan Kedubes Pakistan dan Indonesia. Aksi diakhiri di depan Kedubes Denmark, sebagai ungkapan dukungan atas apa yang dilakukan Rasmus Paludan beberapa bulan lalu.
Ini bukan aksi robek Alquran pertama bagi Wagensveld. Bulan lalu, ia juga melakukannya di depan Kedubes Turki. Dalam aksi yang berlangsung 18 Agustus itu pihak keamanan Belanda mengumpulkan kembali robekan Alquran dan menyerahkannya kepada Dubes Turkiye Selcuk Unal.
“Kami tidak akan melupakan tindakan tidak sopan ini, dan akan menyimpan robekan Alquran di kedutaan kami,” kata Selcuk Unal saat itu seperti dikutip Anadolu Agency.
Perobekan Alquran juga dilakukan Wagensveld pada 22 Januari dan 13 Februari di Den Haag dan Utrecht, tapi tidak di depan kedubes negara-negara mayoritas Islam. Setelah aksi Rasmus Paludan yang membakar Alquran di depan Kedubes Turkiye, Wagensveld meniru tindakan itu dengan harapan memperoleh popularitas.