Crispy

Pengadaan Alutsista Militer India Ditunda Akibat Covid-19

NEW DELHI – Pemerintah India mengeluarkan instruksi untuk membatasi pergerakan semua perusahaan militer. Hal itu setelah jumlah kasus Coronavirus (Covid-19) di seluruh negeri terus meningkat.

Kementerian Pertahanan India memutuskan untuk menghentikan proses pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibutuhkan militer negara itu akibat wabah Covid-19.

Ditulis Media India, Rabu (25/3/2020) pemberitahuan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan India mengatakan, telah memperpanjang pengajuan tanggapan kepada para pemenang pengadaan untuk akuisisi modal pertahanan, mengingat situasi Covid-19 di seluruh dunia tengah mewabah.

“Mengingat keadaan luar biasa, telah diputuskan oleh otoritas yang kompeten untuk memperpanjang semua tanggal pengajuan penawaran dan permintaan Informasi/ekspresi minat yang akan jatuh tempo pada bulan Maret/April 2020 hingga Mei 2020,” bunyi pemberitahuan tersebut.

Angkatan Darat India bermaksud menutup tender senilai lebih dari 10 miliar dolar Amerika, seperti sistem amunisi portabel, senapan serbu, senapan mesin ringan, kendaraan lapis baja, dan sebagainya.

“Ini sangat penting bagi kemampuan perang negara,” katanya.

Keputusan untuk menunda tanggal setiap tender dibuat setelah asosiasi industri mendekati kementerian dan mengklaim bahwa menghadiri pertemuan dengan para pejabat akan sulit di tengah wabah virus corona.

Bahkan beberapa waktu, Angkatan Darat India mengeluarkan instruksi semua perusahaan militer, barak, formasi dan unit di 82 distrik di seluruh negara itu telah dikunci. 

“Angkatan Darat India membatasi pergerakan di barak dan stasiun militer di seluruh negeri,” ujar dia.

“Hanya kantor yang berfungsi setiap hari. Bekerja dari rumah untuk diimplementasikan. Pertemuan dan pergerakan rutin harus dibatasi, ”bunyi instruksi Angakatan Darat India.

Diketahui, dalam perencanaan pengadaan alutsista, penembus energi kinetik Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot (APFSDS) adalah salah satu di antara rencana akuisisi modal lainnya, dan merupakan amunisi utama dari setiap resimen lapis baja.

Kementerian kesehatan India melaporkan total 492 kasus positif virus corona. Bahkan telah mengumumkan penutupan total layanan penerbangan di negara itu. [Fan]

Back to top button