Crispy

Perang Rusia di Ukraina: Moskwa Berkhianat, Tentara Bayaran Wagner Group Banyak Mati

  • Wagner Group berusaha merebut Bakhmut untuk memberi pukukan psikologis kepada Ukraina.
  • Butuh banyak amunisi untuk mencapai tujuan itu, tapi Kementerian Pertahanan Rusia punya agenda lain.

JERNIH — Yevgeny Prigozhin, pendiri dan CEO tentara bayaran Wagner Group, menuduh Kementerian Pertahanan Rusia berkhianat dengan tidak memasok amunisi lewat transportasi udara.

“Ada penghalang langsung,” kata Prigozhin dalam pernyataan audio yang diterbitkan Concor Group, salah satu perusahaannya. “Ini pengkhianatan tingkat tinggi.”

Menurut Prigozhin, Kepala Staf Umum Kementerian Pertahanan Rusia memberi perintah untuk tidak memasok amunisi ke kelompok tentara bayaran Wagner Group yang sedang berupaya merebut Bakhmut.

“Kekurangan amunisi menyebaban menyebabkan personel Wagner Group mati secara massal,” kata Prigozhin.

Wagner Group memelopori upaya berbulan-bulan merebut Bakhmut, karena akan menjadi hadiah psikologis dalam perang di Ukraina. Padahal, Bakhmut bukan kota strategis.

Pekan lalu Prigozhin mengingatkan upaya merebut Bakhmut akan memakan waktu berbulan-bulan karena birokrasi Moskwa yang mengerakan memperlambat pasokan logistik.

“Saya pikir Maret atau April Bakhmut akan kami rebut,” kata Prigozhin alam posting di Telegram. “Untuk meraih Bakhmut, kami harus memotong semua rute pasokan. Ini tugas signifikan.”

Bukan kali pertama Prigozhin dan Kemenhan Rusia bersitegang. Januari lalu Prigozhin menuduh militer Rusia mencoba mendapatkan pujian publik setelah Wagner Group merebut tambang garam Soledar.

“Siapa pun tahu tidak ada keterlibatan militer Rusia dalam pertempuran di Soledar,” kata Prigozhin.

Back to top button