Pirro vs Bulega: Siapa yang Lebih Cocok Gantikan Marquez di Ducati?

Michele Pirro lebih cocok sebagai solusi darurat. Namun, jika Ducati ingin memanfaatkan situasi sebagai batu loncatan masa depan, Nicolò Bulega adalah calon dengan prospek besar.
JERNIH – Marc Marquez absen karena cedera menjelang MotoGP Australia 2025. Marquez cedera setelah tabrakan di lap perdana Indonesian GP, yang mengakibatkan fraktur di dasar prosesus coracoide dan kerusakan ligamen pada bahu kanan. Dokter memprediksi waktu pemulihan bisa mencapai sekitar 16 minggu setelah operasi stabilisasi bahu.

Konsekuensinya adalah ia harus absen minimal untuk seri di Australian Grand Prix dan Malaysian Grand Prix. Dengan kata lain: pengganti Marquez tidak hanya untuk dua atau tiga seri, tetapi kemungkinan untuk periode yang cukup panjang hingga akhir musim atau sampai 2026 awal.
Ducati tidak mencari pembalap luar. Mereka menyiapkan dua nama internal: Michele Pirro dan Nicolò Bulega. Keduanya berasal dari Italia dan sama-sama punya hubungan erat dengan pabrikan, tetapi berada di dua tahap karier yang berbeda.
Michele Pirro: Andalan Teknis dan Pengganti Siap Pakai
Pirro sudah menjadi bagian dari struktur Ducati sejak 2013. Usianya 39 tahun, dan selama lebih dari satu dekade ia berperan sebagai test rider utama. Ia tidak banyak tampil di podium, tetapi punya pemahaman mendalam terhadap motor Desmosedici.

Ducati memperpanjang kontraknya sampai 2026 karena kontribusinya dalam pengembangan motor dianggap penting. Pirro memahami perilaku mesin, data elektronik, dan arah teknis tim.
Saat Ducati membutuhkan pengganti mendadak, Pirro bisa langsung turun tanpa adaptasi. Ia terbiasa bekerja dengan insinyur di pabrikan dan mengetahui setelan dasar motor. Dalam situasi darurat seperti absennya Marquez, Pirro adalah solusi cepat dan aman.

Kelemahannya hanya satu: ritme balapnya tidak sekuat pembalap reguler karena jarang tampil di kejuaraan penuh. Kecepatan mentahnya stabil, bukan agresif. Ia mengandalkan presisi dan konsistensi, bukan manuver ekstrem.
Nicolò Bulega: Generasi Baru dengan Kecepatan Mentah
Bulega adalah kebalikan dari Pirro. Lahir pada 1999, ia mewakili generasi baru Ducati. Ia baru saja menjadi juara dunia Supersport 2023 dan tampil kuat di World Superbike 2024 bersama Aruba.it Racing – Ducati. Ducati menyiapkannya untuk masa depan dengan peran ganda: pembalap Superbike aktif sekaligus test rider MotoGP.

Keunggulan Bulega adalah kecepatan mentah dan agresivitas muda. Ia punya gaya menyerang yang tajam, mirip dengan karakter Marquez. Dalam pertarungan jarak dekat, Bulega berani mengambil risiko. Namun, ia belum banyak pengalaman dengan ban dan sistem elektronik MotoGP. Adaptasinya bisa memakan waktu, terutama untuk memahami strategi race pace dan manajemen ban.
Secara fisik dan teknis, Bulega masih dalam puncak usia. Tingginya 181 cm, beratnya 70 kg, dan secara refleks masih sangat cepat. Namun, ia butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan dinamika motor MotoGP yang lebih berat dan memiliki tenaga jauh lebih besar dibanding superbike.

Analisis Perbandingan
Pirro membawa pengalaman panjang. Ia telah lebih dari sepuluh tahun bekerja dengan Ducati dan tahu karakter Desmosedici secara detail. Ia tenang, presisi, dan dapat dipercaya menjaga konsistensi motor ketika pembalap utama absen.
Bulega membawa kecepatan dan ambisi. Usianya 26 tahun, dan dia menjadi simbol regenerasi Ducati. Ia masih minim pengalaman di MotoGP, tetapi potensinya besar untuk masa depan.
Jika dibandingkan langsung, Pirro unggul dalam kesiapan dan pemahaman teknis. Bulega unggul dalam daya serang dan potensi jangka panjang. Pirro konservatif dan efisien, sedangkan Bulega eksplosif dan agresif. Pirro sudah memahami motor secara mendalam, sementara Bulega baru memulai proses belajar dengan Ducati di level MotoGP.(*)
BACA JUGA: Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2025, dari Alien ke Strategist