Crispy

Rayakan ASEAN Day, Dubes Yuddy Optimistis Hubungan ASEAN-Ukraina Kian Gemilang

Dubes Yuddy menggarisbawahi kerja sama ekonomi sebagai prioritas, dan meyakini target 5  miliar dollar AS untuk total perdagangan ASEAN–Ukraina itu akan tercapai, mengingat total perdagangan Indonesia–Ukraina pada tahun 2020 saja mencapai 1,18 miliar dolar AS.

KYIV–Kedutaan Besar RI di Kyiv, Ukraina, pada Minggu (8/8) menggelar peringatan ASEAN  Day 2021. Acara menjadi istimewa, karena selain dihadiri para kepala perwakilan negara-negara ASEAN di Kyiv, juga dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Yevhenii Yenin, Direktur Jenderal Asia Pasifik Kemlu Ukraina, Yevhen Pikalov, dan Dubes Ukraina untuk Indonesia mendatang, Vasyl Hamianin.

Hadir pula Prof. Valerii Kopiika, direktur Institute of International Relations (IIR) Universitas Taras Shevchenko, mitra Kemlu Ukraina dan perwakilan negara-negara ASEAN dalam pembentukan ASEAN Study Center di Ukraina.

Dubes RI untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, saat berbincang bersama Wakil Menlu Ukraina, Yevhenii Yenin, sebelum keduanya menikmati sate khas Indonesia.

Dalam kesempatan itu Dubes RI untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, dalam pidatonya antara lain menyampaikan proses perjalanan dan perkembangan ASEAN sejak berdirinya hingga kini menjadi organisasi regional berpengaruh dengan kekuatan ekonomi dan GDP gabungan yang mencapai sekitar 3  triliun dollar AS.

Terkait hubungan ASEAN – Ukraina, Dubes Yuddy menyatakan optimismenya akan kerja sama yang semakin kuat dan saling menguntungkan. Dubes Yuddy merujuk pertemuan Dubes negara-negara ASEAN di Kyiv dengan Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba tahun lalu, saat disepakati peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk peningkatan total perdagangan sampai 5 miliar dollar AS dalam empat tahun ke depan, peningkatan kunjungan antar level pejabat tinggi, kerja sama pendidikan dan budaya, serta wacana pembentukan ASEAN Study Center.

Dubes Yuddy menggarisbawahi kerja sama ekonomi sebagai prioritas, dan meyakini target 5  miliar dollar AS untuk total perdagangan ASEAN–Ukraina itu akan tercapai, mengingat total perdagangan Indonesia–Ukraina pada tahun 2020 saja mencapai 1,18 miliar dolar AS. Dubes Yuddy  juga menyoroti inisiatif pembentukan ASEAN Study Center yang rencananya akan diresmikan di  Universitas Taras Shevchenko pada September mendatang. Diharapkan kehadiran pusat suti ASEAN itu  akan memperkuat hubungan ASEAN tidak hanya di level pemerintah, tapi  juga people to people  contact.

Wakil Menlu Ukraina, Yevhenii Yenin, dalam sambutan balasannya menyatakan bahwa Ukraina memandang penting negara-negara ASEAN. Wamenlu Yenin menegaskan komitmen Pemerintah Ukraina untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN di berbagai bidang termasuk memastikan berdirinya ASEAN Study Center pada September 2021.

Usai upacara, para tamu diundang untuk menuliskan ucapan selamat atas hari jadi ASEAN tersebut di papan ucapan. Acara ASEAN Day ditutup dengan ramah tamah yang menyajikan kekayaan kuliner negara-negara ASEAN yang ada di Kyiv, antara lain mie goreng, sate dan martabak dari Indonesia, roti jala dan kari dari Malaysia, serta aneka spring roll  dari Vietnam. [RLS]

Back to top button