Crispy

Robek Al-Quran dan Teriak-teriak di Masjid, Pria Kanada Ditangkap

Insiden ini dianggap sangat mengkhawatirkan, terutama karena terjadi di tengah bulan Ramadan, ketika umat Muslim beramai-ramai memperbanyak ibadah ke masjid.

JERNIH – Seorang pria di Kanada merobek Alquran seraya berteriak-teriak ke jemaah di salah satu masjid di Markham, Ontario, pada pekan lalu. Dewan Nasional Muslim Kanada atau National Council of Canadian Muslims (NCCM) melaporkan bahwa insiden itu terjadi pada 6 April lalu.

“Kami sangat sedih mengetahui kejahatan kebencian terjadi di masjid di Markham, di mana satu individu meneriakkan cacian, merobek Alquran, dan berupaya menabrak jemaah dengan kendaraannya,” demikian pernyataan NCCM di Twitter, Minggu (9/4/2023)

NCCM kemudian melampirkan pernyataan resmi dari masjid tempat insiden terjadi, Islamic Society of Markham (ISM). “Individu itu membawa mobil ke masjid. Ketika memasuki masjid, ia merobek Alquran, mulai melontarkan cercaan berbau rasial dan Islamofobia ke arah para jemaah,” demikian pernyataan ISM.

Menurut ISM, setelah insiden itu, pria tersebut mencoba menabrak sejumlah jemaah menggunakan mobilnya. Namun, aparat kepolisian dengan sigap menahan pria itu. “Kami mengapresiasi dukungan Kepolisian Kawasan York, yang bergerak cepat untuk memastikan kami aman, dan sepengetahuan kami juga sudah menahan dan mendakwa individu itu,” tulis ISM.

Melalui pernyataan di situs resmi, kepolisian juga mengumumkan bahwa mereka sudah membekuk pria tersebut. Pelaku lantas dijatuhi sejumlah dakwaan kriminal. Insiden ini menyedot perhatian setelah Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng mengecam aksi di masjid Islamic Society of Markhan pada akhir pekan lalu.

“Sangat terganggu mendengar kejahatan kebencian dan tindakan rasis di Islamic Society of Markham. Kepada Muslim dan Markham dan Kanada, saya mendukung kalian,” tulis Ng membalas tweet NCCM. Ia kemudian menegaskan, “Kekerasan semacam ini dan Islamofobia tak punya tempat di komunitas kami.”

Insiden ini dianggap sangat mengkhawatirkan, terutama karena terjadi di tengah bulan Ramadan, ketika umat Muslim beramai-ramai memperbanyak ibadah ke masjid. Sejak awal tahun ini, insiden Islamofobia yang melibatkan perusakan Alquran muncul di berbagai negara Barat, termasuk Swedia dan Finlandia.

Di kedua negara itu, seorang politikus sayap kanan, Rasmus Paludan, beberapa kali membakar Alquran dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki. Paludan melancarkan aksi tersebut untuk mendesak Turki agar segera memberikan restu agar Swedia dapat masuk aliansi pertahanan NATO.

Back to top button