Crispy

Rumor Senjata ‘Tawuran’ Cina yang Tewaskan Tentara India di Lembah Galwan

INDIA — Dalam bentrokan di puncak dunia Himalaya, muncul rumor bahwa tentara India dipukuli oleh tentara Cina dengan tongkat penuh paku dalam ‘tawuran’ di ketinggian Himalaya.

20 orang tentara India tewas dalam konflik mematikan pada Senin malam. Sedangkan Cina menyebutkan pihaknya menderita 43 korban, namun tidak merinci korban yang tewas.

Pertempuran mematikan di Lembah Galwan, Ladakh itu tanpa letusan tembakan namun menggunakan tongkat dan batu dan merupakan yang pertama terjadi sejak 1975.

Penggunaan tongkat dan batu sebagai senjata tawuran digunakan karena perjanjian damai tahun 1996 dan 2005 melarang penggunaan senjata api dalam jarak 2 km dari Line of Actual Control (LAC).

Line of Actual Control (LAC) merupakan garis yang ditarik ke lembah Galwan di ketinggian 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962

Pihak India hari ini mengklaim tentara mereka korban kebiadaban pasukan Cina yang membuat tentara India tak sadarkan diri akibat pentungan penuh paku yang digunakan tentara Cina.

Rumor penggunaan besi penuh paku yang beredar di media sosial itu kemudian diklarifikasi oleh pihak India setelah India TV menanyakan kebenarannya.

Indiatvnews melaporkan bahwa markas tentara India mengkonfirmasi bahwa “Foto itu palsu,” rumor itu  jauh dari benar.

BBC melaporkan sebuah foto yang menunjukan batang-batang besi yang dipenuhi paku telah diserahkan seorang pejabat senior militer India di perbatasan India-Cina kepada BBC. Pejabat itu menyebutkan  senjatasenjata itu telah digunakan oleh China.

Ajai Shukla, analis pertahan di India mengunggah foto itu dalam akun  twitternya, Ia mengatakan penggunaan sentata itu sebagai “barbarisme”.

Foto itu kemudian di share luas di Twitter di India dan memicu kemarahan dari banyak pengguna media sosial. Tidak ada pejabat Cina atau India yang berkomentar tentang hal itu.

Kronologis bentrokan

Bentrokan itu meningkatkan kebuntuan di wilayah yang disengketakan sejak awal Mei. Saat itu para pejabat India mengatakan tentara Cina melintasi perbatasan di tiga titik berbeda, mendirikan tenda dan pos jaga dan mengabaikan peringatan untuk pergi.

Menurut pihak India, pekan lalu tentara mencoba membongkar sebuah kamp yang didirikan oleh tentara Cina di sisi perbatasan mereka.

Perkelahian pecah dan beberapa orang terluka, tetapi pasukan Cina hanya mundur sebentar dan kembali datang dalam jumlah yang lebih besar. Mereka mulai melemparkan batu pada hari Minggu.

Pada hari Senin pertempuran kecil ini mendidih menjadi perkelahian skala penuh di punggung bukit, di atas Sungai Galwan. Banyak orang dikabarkan tewas setelah terjun ke perairan gletser yang sangat dingin di bawahnya.

“Mereka meluncur dengan cepat seperti benda yang jatuh bebas,” kata satu sumber kepada AFP.

Pemeriksaan postmortem pada mereka yang tewas menunjukkan bahwa ‘alasan utama kematian adalah tenggelam.

Seorang pejabat India mengatakan kepada AFP bahwa kemunhgkinan mereka jatuh ke dalam air dari ketinggian sehingga menyebabkan cedera kepala

Di antara yang tewas adalah Kolonel B. Santosh Babu, Komandan 16 resimen Bihar, yang mendekati perkemahan tentara Cina untuk membahas berakhirnya ketegangan yang semakin meningkat.

Tetapi pria 37 tahun itu terluka parah bersama seorang prajurit lainnya ketika pasukan Komunis mengambil batang besi dan melemparkan batu yang terbungkus kawat berduri di depan rekan-rekan mereka.

Sekitar 40 menit setelah delegasi Kolonel Babu diserang, unit pasukan India yang sama,  dipimpin oleh seorang mayor kembali berkonfrontasi dengan tentara Cina di perkemahan mereka.

Orang-orang India menyerang pos terdepan Cina dengan ganas dan menurut catatan mereka melukai sekitar 60 tentara Cina.

Semua ini terjadi di lembah sungai dan berlangsung lebih dari tiga jam. Seorang berigadir Cina berupaya menghentikan perkelahian dengan mengibarkan bendera putih.

Senjata dan bebatuan banyak digunakan dalam pertempuran dan karena alasan ini banyak pasukan menderita luka kepala yang parah.

Pada saat pertempuran melunak di tengah malam, banyak dari orang-orang yang jatuh ke sungai sudah menyerah pada hipotermia. Mayat-mayat lainnya diambil saat matahari terbit.

Namun muncul rumor bahwa enam tentara India lainnya dikatakan hilang. Hal itu diklarifikasi Angkatan Darat India.

“Sudah diklarifikasi bahwa tidak ada pasukan India yang hilang dalam aksi,” klaim Angkatan Darat dalam satu pernyataan hari ini, seperti dilaporkan Indiatvnews

Klaim tersebut berbeda dengan laporan media India lainnya seperti diberitakan BBC bahwa China telah membebaskan 10 tentara India setelah bentrokan mematikan antara kedua pihak pada hari Senin.

Menurut BBC, surat kabar Hindu yang mengutip sumber-sumber militer, mengatakan mereka yang dibebaskan termasuk letnan kolonel dan tiga jurusan.

Pasca bentrokan, pada Kamis (18/06/2020) Cina menyiarkan langsung gambar latihan tembakan artileri dan tank secara langsung yang di dataran tinggi Tibet. Daerah tersebut merupakan pangkalan ribuan pasukan Cina untuk menghadapi ancaman India.

Peristiwa tersebut menjadi titik api yang membakar kemarahan India, India Today melaporkan, ketika para elit di Delhi terus menekan Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan yang kuat.

Akibat dari pertempuran di puncak dunia itu, juru bicara kementerian urusan luar negeri India Anurag Srivastava mengatakan situasi tersebut harus  diselesaikan secara bertanggung jawab.

Perusahaan kereta api milik pemerintah India juga membatalkan kontrak senilai £ 50 juta yang diberikan kepada Cina untuk membangun 260 mil kereta api barang.

Kementerian Telekomunikasi di Delhi telah memerintahkan perusahaan-perusahaan milik negara untuk menghindari peningkatan infrastruktur 4G buatan Cina.

Kedua pihak saling menuduh sebagai pemicu bentrokan antara pasukan mereka di lembah Galwan, bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan di sepanjang perbatasan Himalaya.

Laporan media mengatakan perwira senior militer dari kedua belah pihak bertemu pada hari Rabu untuk meredakan situasi, tetapi tidak ada konfirmasi dari kedua belah pihak.

Back to top button