Crispy

Rusia Bangun Senjata Laser anti-Satelit

  • Belum jelas seberapa efektif Kalina, senjata laser anti-satelit Rusia, mengganggu pengintaian.
  • Pembangunan Kalina memperlihatkan ruang angkasa menjadi penting bagi konflik modern.

JERNIH — Rusia menghidupkan lagi inisiatif membangun senjata laser anti-satelit untuk mengacak teknologi pencitraan ruang-terikat.

The Sun memberitakan jejak panjang yang ditemukan Google Earth membuat para ahli menyimpulkan Rusia sedang mengembangkan senjata untuk menyabotase satelit yang mencoba mengawasi.

Senjata laser Rusia itu disebut Kalinia, dan dibangun di bawah otoritas Kementerian Pertahanan Rusia.

Pencitraan Google Earth memperlihatkan kompleks pengawasan ruang angkasa Rusia itu terletak di sebelah barat Rusia. Kalina, menurut The Sun, dibangun dengan infrastruktur baru yang ditambahkan ke pekarangan.

Bart Hendrickx, akademisi yang berbasis di Belgia, menerbitkan makalah di Space Review yang membongkar dokumen keuangan dan melacak rencana Rusia mengembangkan sistem laser anti-satelit.

Meski tidak ada konfirmasi yang membantan keberadaan Kalina, temuan dan pengamatan Hendrickx oleh Google Earth memberi para ahli tingkat keyakinan bahwa laser anti-satelit sedang dalam pengembangan.

Rencana Rusia mengacak satelit asing telah ada sejak awal Perang Dingin. Rencana Kalina dicetak tahun 2011, tapi Hendrickx mencatat pembangunan itu disponsori Kementerian Pertahanan Rusia tahun 2022.

Tujuan utama proyek itu dijelaskan dalam dokumen tahun 2014. “Yaitu, menciptakan sistem untuk penekanan fungsional sistem elektro-optik satelit,” kata Hendrickx.

Ruang menjadi komponen penting dalam konflik modern dan diplomasi internasional. Dr Matthew Mowthorpe, mengatakan, salah satu skenario masa depan yang potensial adalah laser dapat digunakan untuk tidak memaksakan area pencitraan.

Dr Mowthorpe mengelola Tim Luar Angkasa untuk Kementerian Pertahanan Inggris sealam delapan tahun. Dia saat ini menjadi arsitek satelit untuk Airbus Defense and Space.

“Sebuah negara dapat menyatakan tidak ada ancaman pencitraan dengan menggunakan laser berbasis darat,” kata Mowthorpe.

Tidak jelas seberapa efektif Kalina mengganggu pengintaian ruang angkasa. Rusia dan AS menjadi kolaborator yang gelisah, serta musuh yang dinyatakan dalam eksplorasi ruang angkasa.

Back to top button