Rusia dan Ukraina Masing-masing Mengklaim Kuasai Bakhmut
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah mengamankan dua blok di distrik barat dan unit-unit udara menyediakan bala bantuan ke utara dan selatan.
JERNIH – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersumpah negaranya terus mempertahankan kota Bakhmut. Sementara Rusia mengklaim pasukannya telah mengamankan dua blok di distrik barat.
“Tidak mungkin bagi kami untuk menyerah di Bakhmut karena ini akan membantu memperluas front pertempuran dan akan memberikan pasukan Rusia dan Wagner kesempatan untuk merebut lebih banyak tanah kami,” kata Zelenskiy.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah mengamankan dua blok di distrik barat dan unit-unit udara menyediakan bala bantuan ke utara dan selatan. Bahkan, Rusia melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk lebih maju di Ukraina timur.
Menurut Reuters, kemarin, kepala pasukan militer swasta Wagner yang memimpin serangan Bakhmut Yevgeny Prigozhin telah mengklaim menguasai 80 persen kota, sementara Kyiv berusaha tetap bertahap dan ingin memukul mundur Rusia.
Sementara itu, Kepala Wilayah Kherson Selatan Ukraina yang dilantik oleh Rusia membantah sebuah laporan dari sebuah lembaga think tank Amerika Serikat (AS) bahwa pasukan Ukraina telah mengambil posisi di tepi timur sungai Dnipro. “Tidak ada pijakan musuh di tepi kiri timur sungai Dnipro. Militer kami sepenuhnya menguasai wilayah itu,” tulis Putin.
Mengutip para blogger militer Rusia yang tergabung dalam pasukan Moskow, Institute for the Study of War mengatakan bahwa Ukraina telah membangun posisi di tepi timur, meskipun tidak jelas pada skala apa atau dengan maksud apa. Rusia menarik pasukannya dari tepi barat tahun lalu sebagai bagian dari serangkaian penarikan yang menandakan pergeseran momentum yang menguntungkan Kyiv.
Juru bicara komando selatan Ukraina, Natalia Humeniuk, tidak mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut, yang dia mengatakan telah terjadi penembakan yang sangat kuat di distrik-distrik di sekitar kota-kota di tepi barat, Kherson dan Beryslav. “Bereaksi terhadap informasi tersebut, musuh secara signifikan mengintensifkan serangannya di tepi seberang. Sedikitnya sejumlah warga sipil terluka dan sekitar 30 bangunan hancur, termasuk sebuah sekolah,” jelasnya.