Rusia Klaim Kedaulatan atas Planet Venus
- Badan Antariksa Eropa mengatakan Rusia berada di garis depan dalam penelitian Venus sejak 1967.
- Rusia makin tertarik meneliti Venus sejak penemuan fosfin, gas seperti di Bumi, di planet itu.
Moskwa –– Wilayah Rusia di muka Bumi sedemikian besar, dan tidak ada lagi kawawan yang bisa diklaim. Kini, Rusia mengklaim kedaulatan atas Venus, salah satu planet di Tata Surya kita.
“Kami pikir Venus adalah planet Rusia. Jadi, kami tidak boleh ketinggalan,” kata Rogozin, kepala perusahaan antariksa Roscosmos, kepada kantor berita TASS.
Pekan ini, Rogozin mengatakan berencana mengirim misi sendiri ke Venus, selain Vanera D — misi bersama AS. Menurutnya, melanjutkan eksplorasi Venus adalah agenda kami.
Berbicara pada pameran HeliRussia 2020, Rogozin mengatakan proyek misi Venus termasuk program pemerintah 2021-2030.
Pernyataan Rogozin muncul sehari setelah ilmuwan mengungkapkan adanya gas di Venus, seperti gas di Bumi, yang disebut fosfin.
Venus berukuran sama dengan Bumi, dan planet terdekat dengan kita. Namun Venus berputar ke belakang, dibanding planet lain.
Studi yang ditulis Jame Greaves, profesor di Cardiff University, menyebutkan penemuan fosfin menjadikan Venus sebagai planet menarik untuk dieksplorasi.
Sebelumnya, banyak ilmuwan lebih suka fokus pada Mars, dan dua bulan berisi air seperti Enceladus dan Europa.
Badan Antariksa Eropa mengatakan Rusia memiliki pengalaman signifikan mengeksplorasi Venus. Antara 1967-1984, Rusia berada di garis depan dalam penelitian Venus.
“Sejak itu Rusia masih mempertahankan keahlian uniknya merancang dan mengembangkan pesawat pendarat untuk Venus, dan menetapkan tugas ilmiah untuk setiap misi luar angkasa,” kata Baadn Antariksa Eropa.