Crispy

Rusia Serang Fasilitas Industri Ukraina dan Bakar Gudang Bantuan Kemanusiaan

  • Gudang bantuan kemanusiaan itu milik Yayasan Amal Carista-Spes.
  • Isi gudang adalah 300 ton pakaian, makanan, genset, untuk penduduk Ukraina.

JERNIH — Rusia menyerang fasilitas industri Ukraina di Lviv sepanjang 18 dan 19 September, membakar gudang penyimpanan bantuan kemanusiaan, termasuk yang dipasok Vatikan.

“Hampir semua yang ada di tempat penyimpanan terbakar akibat serangan drone Shahed,” kata Edvard Kava, asisten uskup di Keuskupan Agung Katolik Roma di Lviv seperti dikutip Yayasan Amal Carista-Spes di laman Facebook-nya.

Menurutnya ada 15 truk bantuan kemanusiaan di dalam gudang yang terbakar. Semuanya ludes terbakar, tapi tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.

Situs pravda.com.ua menulis bantuan kemanusiaan itu berupa pakaian, sepatu, makanan, dan generator. Rincinya, ada 33 palet berisi perlengkapan makanan, 10 palet perlengkapan kebersihan dan makanan kaleng, dan 10 palet berisi genset dan pakaian.

Gudang itu berada di bawah yurisdiksi Keuskupan Agung Lviv, yang perwakilannya melaporkan 300 ton barang kemanusiaan terbakar di penyimpanan. Kendaraan bermuatan karet diselamatkan dari gudang yang terbakar.

Caritas-Spes Ukraina saat ini masih mendata kerugian akibat kebakaran.

Paus Fransiskus mengutuk serangan itu dalam pesannya kepada Karinal Peter Turkson dari Ghana. Pesan dikirim setelah serangan drone ke Ukraina dan membakar gudang bantuan kemanusiaan.

Alistair Dutton, sekretaris jenderal Caritas Internationalist, mengatakan serangan Rusia terhadap Lviv menghancurkan 300 ton bantuan kemansuaian untuk rakyat Ukraina.

“Ini merupakan kebiadaban dan pelanggaran mencolok terhadap Hukum Kemanusiaan Internasional,” kata Dutton seperti dikutip situs cruxnow.com.

Back to top button