Rusia Skakmat Jet Siluman AS
Seolah mencibir, Direktur Umum United Aircraft Corporation Yury Slyusar, berkoar kalau Skakmat mampu menghancurkan jet tempur generasi kelima buatan asing.
JERNIH-Persaingan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), tampaknya tak akan pernah usai sampai dunia ini kiamat. Soalnya, di tengah kebimbangan jadi atau tidaknya Uni Emirat Arab memborong jet tempur siluman F-35 buatan AS, negeri beruang putih malah meluncurkan produk paling anyarnya.
Bahkan seperti meledek AS, Rusia menjuluki jet tempur siluman buatannya dengan nama Checkmate alias skakmat.
Mesin pembunuh yang pertama kali diperkenalkan dalam pameran udara dua tahunan di Rusia pada 20 Juli lalu ini, digemborkan mampu menghancurkan enam target sekaligus baik di darat, laut juga udara.
Repotnya lagi, Skakmat yang merupakan besutan Rostek dan United Aircraft Coorporation milik Rusia, malah dijual dengan banderol harga tiga kali lebih murah ketimbang F-35.
Kalau F-35 dihargai 77 juta hingga 100 juta dolar AS, Skakmat cuma 25 hingga 30 juta dolar AS. Jelas, ini merupakan persaingan sengit antara kedua negara.
Seolah mencibir, Direktur Umum United Aircraft Corporation Yury Slyusar, berkoar kalau Skakmat mampu menghancurkan jet tempur generasi kelima buatan asing.
Spesifikasi Skakmat sendiri seperti diberitakan The National Interest, menggabungkan beberapa inovasi termasuk kecerdasan buatan hingga mampu membawa dan meluncurkan drone selama penerbangan. Didukung mesin tunggal dengan sayap delta, plus ruang senjata internal. Sementara bagian ekor jet tempur ini, berbentuk V.
Selain itu, lubang inlet angin membantu aliran udara ke turbin mesin jet hingga meningkatkan performanya. Tapi sayang, spesifikasi detailnya belum diumumkan pihak Rusia secara utuh.
Masih seperti diberitakan The National Interest, Skakmat yang bobotnya masih lebih ringan ketimbang Sukhoi Su-57, dirancang bukan cuma untuk menunjang kebutuhan perang Rusia saja. Namun juga, mengakomodir kebutuhan pembeli asing terkait jet tempur tercanggih.
Sementara sasaran pembeli potensial di mata Rusia sendiri, antara lain Argentina, Uni Emirat Arab dan India.[]