CrispyVeritas

Sah, Yahya Cholil Staquf Jadi Ketua PBNU

Pada 2018 lalu, Yahya pernah memantik kontroversi di dalam negeri ketika menghadiri undangan American Jewish Committee (AJC) guna menyambangi Israel. Bagi sebagian pihak, langkah itu dianggap tak selaras dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

JERNIH- Sambil meneteskan air mata, Ketua Steering Comite Muktamar ke 34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) N. Nuh, mengiringi keputusan panitia Muktamar di Lampung yang mengumumkan nama Yahya Cholis Staquf keluar sebagai pemenang dalam kancah pertarungan memperebutkan kursi Ketua Umum.

M.Nuh, meneteskan air mata bukan lantaran kecewa sebab jagoannya kalah dalam kompetisi tersebut. Dia terharu sebab hajatan itu bisa berjalan damai dan sejuk. Pasalnya, para Kyai memang mengamanatkan soal ini kepadanya.

Berdasar penghitungan suara, Yahya Cholil Staquf terpilih mengemban amanat sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dengan raihan 337 suara. Sementara calon petahana Said Aqil Siradj mendulang 203 suara.

“Alhamdulillah pagi hari ini, Jumat, kita telah bisa menyelesaikan seluruh acara Muktamar ke-34 dengan baik sekali,” kata M Nuh dalam tayangan YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Jumat (24/12).

Sementara calon lainnya yakni As’ad Said Ali mendapat 17 suara, Marzuki Mustamar 2 sauara dan Ramadhan Boayo 1 suara. Sedangkan satu suara lainnya dianggap abstain dan satu lainnya batal.

Selain mengeluarkan nama Yahya sebagai Ketua Umum PBNU, Muktamar ke 34 juga memutuskan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam periode 2021-2026.

Profil Yahya

Yahya Cholil Staquf, merupakan kakak kandung dari Menteri Agama RI saat ini Yaqul Cholil Qaumas. Keduanya, adalah anak kandung KH. Cholil Bisri yang aktif dalam kancah percaturan politik nasional menggunakan kendaraan Partai Kebangkitan Bangsa, dan pernah menduduki kursi Wakil Ketua MPR.

Yahya sendiri, dilantik sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 31 Mei 2018 oleh Presiden Jokowi. Sementara di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid, dia menjadi juru bicara Presiden ke empat RI tersebut.

Yahya dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966. Di tubuhnya, mengalir deras darah pesantren. Dia pernah berguru pada KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Universitas Gadjah Mada bidang Fakultas Ilmu Sosial dan Politik menjadi persinggahan berikutnya dalam menimba ilmu.

Pada 2018 lalu, Yahya pernah memantik kontroversi di dalam negeri ketika menghadiri undangan American Jewish Committee (AJC) guna menyambangi Israel. Bagi sebagian pihak, langkah itu dianggap tak selaras dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Kehadiran Yahya di Israel tersebut, sempat mewarnai arena Muktamar PBNU ke 34 dan menjadi isyu panas. Namun beruntung, bisa segera reda.

Sekertaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menilai, langkah yang dipilih Yahya itu seirama dengan pilihan almarhum Gus Dur dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina melalui diplomasi segala cara, termasuk berkunjung ke Israel.

Gus Dur sendiri, dikabarkan pernah menghadiri Forum Global AJC di Washington DC, Amerika Serikat pada 2002 lalu.[]

Back to top button