Sejumlah Musibah di Mesir Disebut-sebut Gara-gara Kutukan Mumi Firaun
Beberapa orang percaya bahwa negara itu telah dikutuk oleh mumi kuno.
JERNIH – Serangkaian bencana di Mesir seperti Terusan Suez yang vital diblokir dan sejumlah orang terbunuh dalam berbagai insiden, telah memunculkan anggapan bahwa Firaun tengah marah. Bahkan beberapa orang percaya bahwa negara itu telah dikutuk oleh mumi kuno.
Bagi banyak orang, peristiwa itu lebih dari sekadar kebetulan. Apalagi Mesir memutuskan untuk memindahkan 22 mumi kerajaan ke museum baru. Karena itu peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini disebut fenomena “kutukan para Firaun”.
Seminggu terakhir di Mesir banyak musibah terjadi. Kapal kontainer raksasa Ever Given kandas dan mengakibatkan tertutupnya Terusan Suez sebagai rute pelayaran internasional utama. Insiden itu segera diikuti oleh kecelakaan kereta api besar-besaran di Sohag yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
Keesokan harinya, sebuah bangunan runtuh di distrik Gesr Suez Kairo menewaskan 18 orang lagi dan banyak yang kehilangan tempat tinggal. Kemudian, kebakaran terjadi di toko-toko yang berada di dekat stasiun kereta Zagazig dan kebakaran kecil lainnya terjadi di dalam terowongan Al-Azhar. Di tempat lain, kolom jembatan yang sedang dibangun runtuh di Mariotya.
Banyak orang mengatakan peristiwa itu tidak biasa. Pasti ada alasan yang lebih besar mengapa hal itu terjadi – daripada sekadar nasib buruk yang menghancurkan. Jadi, alih-alih mengambil penjelasan ilmiah yang logis, sebuah prasasti di sebuah makam kuno diedarkan secara luas secara online sebagai kemungkinan alasan di balik insiden tersebut.
“Kematian akan datang dengan cepat bagi mereka yang mengganggu kedamaian raja,” demikian bunyi kutukan yang tertulis di makam Raja Tut.
Seorang pengguna Facebook membagikan prasasti dan menulis: “Tolong, jangan pindahkan mumi dari tempatnya, ini lebih baik … Waspadalah terhadap murka para firaun”.
Kutukan atau nasib buruk?
Fenomena kuno menunjukkan bahwa kutukan akan dilemparkan kepada siapa saja yang mengganggu mumi Mesir kuno. Ahli Mesir terkenal Zahi Hawass mengomentari masalah tersebut dengan mengatakan bahwa kutukan para firaun tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang terjadi di negara tersebut.
Hawass melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak ada yang namanya “kutukan para firaun” selama wawancara di televisi. Hawass mengatakan acara pemindahan mumi ke museum baru akan disaksikan di seluruh dunia dan akan menjadi “promosi terbesar negara”, seperti dikutip dari Daily News Egypt.
Parade 22 mumi kerajaan akan dipindahkan dari museum di Tahrir Square ke tampilan permanen baru mereka di Museum Nasional Peradaban Mesir. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Kairo pada 3 April. [*]