Setelah Misi Luna-25 Rusia Gagal, Hari Ini India Coba Daratkan Wahana Luar Angkasa di Bulan
- Modul pendarat Vikram sukses melakukan deboosting kedua yang mengubah arah orbit.
- Jika tak terjadi insiden, India akan menjadi negara keempat yang mendaratkan wahana di Bulan.
JERNIH — Hari ini, Rabu 23 Agustus pukul 19:34 WIB, India akan mendaratkan wahana luar angkasa di kutub selatan Bulan, lokasi jatuh wahana luar angkasa Rusia Luna-25.
Modul pendarat misi Chandrayaan-3 India terdiri dari pendarat Vikram dan penjelajah Pragyan. Jika berhasil, India akan menjadi negara keempat, setelah Uni Soviet, AS, dan Cina, yang mendaratkan kendaraan di Bulan.
Sabtu lalu, modul pendarat sukses melakukan deboosting kedua yang mengubah arah orbit. “Deboosting kedua memperkecil orbit LM menjadi 25 kilometer x 134 kilometer,” demikian keterangan Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) di platform X. “Modul akan menjalani pemeriksaan internal dan menunggu Matahari terbit di lokasi pendaratan yang ditentukan.”
Annapurni Subramaniam, astronom senior dan direktur Institut Astrofisika India (IIA), mengatakan akan selalu ada kemungkinan kecil semua itu bisa salah dan siapa pun tidak bisa menghilangkannya.
“Namun saya cukup yakin kali ini India akan berhasil,” katanya. “Sejumlah persiapan telah dilakukan dan Chandrayaan-3 memiliki kemungkinan besar untuk berhasil.”
India kali terakhir coba mendaratkan wahana luar angkasa di Bulan tahun 2019, yang berakhir dengan kegagalan. Pekan lalu, Luna-25 — wahana luar angkasa Rusia — gagal mendarat di kutub selatan Bulan. Pesawat jauh di permukaan Bulan dan hilang.
Sejauh ini belum ada negara yang mendaratkan wahana luar angkasa di kutub selatan Bulan, wilayah yang memiliki endapat es dan punya nilai signifikan untuk dieksplorasi.
Misi Chandrayaan-3 berangkat dari Bumi pada 14 Juli 2023. Wahana mengambil banyak foto terbaru permukaan Bulan, dan pada 18 Agustus ISRO membagikan gambar modul propulsi terbang bebas.
India juga mengumumkan akan meluncurkan observatorium berbasis ruang angkasa pertama yang akan mempelajari Matahari, disebut Aditya L-1, bulan depan.